Maret 31, 2023

Pertemuan Koordinasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Sesuai Standar Tahun Anggaran 2023

  Palu – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah mengadakan Pertemuan Koordinasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Sesuai Standar Tahun Anggaran 2023, bertempat di Hotel Sutan Raja pada hari kamis 09 maret 2023. Pertemuan di buka oleh Kepala Bidang Kefarmasian, Alkes dan SDMK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Bapak Ilham, SKM.,M.Kes Kegiatan berlangsung selama 3 ( tiga ) dengan jumlah peserta sebanyak 62 orang. Kegiatan ini dihadiri oleh Penanggung Jawab Rencana Kebutuhan Obat (RKO) Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten Se-Provinsi Sulawesi Tengah, Operator Sistem Logistik Obat dan BMHP Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten Se-Provinsi Sulawesi Tengah dan Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Se-Provinsi Sulawesi Tengah. Narasumber dari Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kementerian Kesehatan RI yang menyampaikan materi tentang penyusunan Rencana Kebutuhan Obat oleh apt. Rizkia Diar Damayanti, S.Farm dan materi tentang penerapan sistem logistik obat dan BMHP oleh Dra. Sri Endah Suhartatik, Apt. Arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 menyebutkan bahwa strategi penguatan sistem kesehatan dan pengawasan obat dan makanan adalah penguatan sistem logistik farmasi berbasis elektronik. Manajemen logistik merupakan suatu siklus pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan mulai dari seleksi, pembelian, distribusi dan penggunaan. Instalasi farmasi pemerintah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota mempunyai peran penting dalam mendistribusikan obat dan BMHP sampai ke fasilitas kesehatan dasar, termasuk mendistribusikan obat-obat program. Logistik obat dan perbekalan kesehatan memiliki peran penting dalam sistem kesehatan nasional. Obat dan perbekalan kesehatan berperan untuk mendukung pelayanan kesehatan di semua tingkat pelayanan kesehatan. Pentingnya pengelolaan logistik diprediksi akan meningkat, khususnya di era Jaminan Kesehatan Nasional. Manajemen logistik obat dan perbekalan kesehatan yang baik akan memberikan kemudahan untuk mengelola pengadaan, penyimpanan, dan distribusi dalam rangka untuk memenuhi permintaan pasien yang semakin lama semakin meningkat. Pelayanan logistik obat dan perbekalan kesehatan di Indonesia memiliki pola dan struktur yang khas mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota dan fasilitas kesehatan, dimana masing-masing tingkat memiliki wewenang dan tanggung jawab yang berbeda terkait dengan pengelolaan logistik obat dan perbekalan kesehatan. Dalam rangka penguatan pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, maka perlu adanya perencanaan kebutuhan obat yang akurat melalui verifikasi untuk menjamin ketersediaan obat dan vaksin baik untuk program dan pelayanan kesehatan dasar di pelayanan kesehatan primer sehingga dapat mendukung strategi pemenuhan obat dan BMHP dalam rangka transformasi layanan primer. Seringkali adanya rotasi pengelola logistik obat dan perbekalan kesehatan yang tinggi di daerah memerlukan peningkatan kapasitas SDM dan pendampingan dalam penyusunan rencana kebutuhan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pemahaman dan akurasi perencanaan kebutuhan semakin meningkat sehingga dapat menjamin ketersediaan obat dan vaksin. VII. Tujuan Kegiatan: Merumuskan rekomendasi dan komitmen Melalui kegiatan ini diharapkan Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan khususnya dalam penyusunan RKO yang baik dan terverifikasi sehingga ketersediaan obat dan BMHP tetap terjamin demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah. Selain itu penerapan sistem pencatatan logistik secara elektronik dapat dilakukan dengan baik dan terjamin validitasnya.

Read article
Peningkatan Kapasitas Bagi Pendamping Pejabat dan Driver di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Melalui Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) Tahun Anggaran 2023

Palu – Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tengah melalui UPT Pusat Pelayanan Keselamatan terpadu (P2KT) melaksanakan Kegiatan Peningkatan kapasitas (Pelatihan Bantuan Hidup dasar) bagi pendamping pejabat dan driver di lingkup pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Kegiatan dilaksanakan pada hari sabtu 18 maret 2023 di hotel Jazz Palu dengan metode materi,diskusi, dan simulasi. Kegiatan di buka oleh Kepala UPT Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu, Ibu Daeng Dani, SKM.,M.Kes. Narasumber Bapak Sukrang, S.Kep.Ners.,M.Kep dari HIPGABI Sulawesi Tengah dan Ibu Hasnidar, S.Kep.Ners.,M.Kep dari HIPGABI Sulawesi Tengah. Peserta yang hadir 15 orang terdiri dari ajudan/ driver pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Keadaan darurat bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja. Situasi ini mengharuskan masyarakat untuk mengetahui bagaimana melakukan pertolongan pertama kepada korban yang berada pada dalam situasi darurat. Keterampilan melakukan resutitasi jantung (RJP) harus dimiliki setiap orang untuk mengurangi dampak buruk atau keparahan gejala sisa pasien henti jantung. Keterampilan dalam tindakan pertolongan awal ini bertujuan untuk oksigenasi darurat mempertahankan fungsi jantung paru melalu ventilasi dan sirkulasi dapat dipilih spontan sehingga mampu melakukan oksigenasi secara mandiri. Hal ini akan memberikan prognosis yang lebih baik pada pasien, menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pasien. Kehadiran penyelamat yang kompeten selama keadaan darurat yang mengancam jiwa meningkatkan kemungkinan bertahan hidup dari korban. Tidak hanya petugas pelayanan kesehatan saja, tetapi orang awam, termasuk didalamnya adalah pendamping pejabat dan driver, diharapkan untuk dilatih dalam bantuan hidup dasar (BHD) yang merupakan manuver sederhana namun sangat efektif karenan mereka mungkin saja menghadapi situasi serangan jantung setiap saat. Orang awam yang sudah terlatih dalam melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD) biasanya mempunyai kecenderungan untuk lebih percaya diri dan mampu melakukan prosedur Bantuan Hidup Dasar (BHD) apabila menemukan situasi serangan jantung

Read article