Artikel Kesehatan

Bagaimana Menjaga Gula Darah Penderita Diabetes Tetap Stabil Selama Berpuasa

Puasa merupakan salah satu ibadah penting bagi umat muslim. Bagi penderita diabetes, menjaga gula darah tetap stabil selama berpuasa dapat menjadi tantangan tersendiri. Hal ini dikarenakan pola makan yang berubah dan kurangnya asupan cairan selama waktu puasa dapat memengaruhi kadar gula darah. Oleh karena itu, penderita diabetes perlu memperhatikan beberapa hal untuk menjaga gula darah tetap stabil selama berpuasa, seperti mengatur pola makan dan minum, berolahraga dengan aman, serta mengontrol gula darah secara teratur. Bagi penderita diabetes, menjaga gula darah tetap stabil selama berpuasa dapat menjadi tantangan tersendiri. Berikut beberapa tips yang dapat membantu menjaga gula darah tetap stabil selama berpuasa: 1. Berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berpuasa dan meminta rekomendasi mengenai dosis obat diabetes atau insulin yang tepat 2. Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks di malam hari ataupun ketika sahur, seperti roti gandum, nasi merah, kentang, dan kacang-kacangan yang memberikan energi secara perlahan-lahan dan membantu menjaga gula darah tetap stabil 3. Hindari makanan yang mengandung gula tinggi, termasuk minuman manis, kue-kue, dan camilan manis lainnya, karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak stabil 4. Konsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian yang membantu mengontrol gula darah dan membuat kenyang lebih lama 5. Perbanyak minum air putih dan hindari minuman berkafein atau bersoda 6. Mengecek gula darah secara teratur dan menjaga catatan gula darah selama berpuasa 7. Istirahat yang cukup dan hindari stres karena dapat mempengaruhi gula darah 8. Berhenti berpuasa jika merasa tidak sehat atau gula darah tidak stabil Mengatur gula darah selama berpuasa dapat menjadi tantangan bagi penderita diabetes, namun dengan mengikuti tips dan strategi yang tepat, penderita diabetes tetap dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman dan nyaman. Selain itu, menjaga gula darah tetap stabil selama berpuasa juga dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang dari diabetes. Sumber : IHC Telemed

Read article
Apa Saja Manfaat Puasa Untuk Kesehatan Tubuh

Puasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Puasa berarti menahan diri dari makan dan minum selama satu bulan dari terbit matahari hingga matahari terbenam. Mungkin kebanyakan orang melihat puasa hanya sebagai ritual ibadah saja. Namun siapa sangka, bahwa di balik aturan puasa ini ternyata banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Oleh karena itu, pelajari lebih dalam perihal manfaat puasa untuk kesehatan guna membangkitkan semangat dalam berpuasa: 1. Menurunkan risiko terkena diabetes Ibadah puasa yang dilakukan mampu mengurangi risiko diabetes. Pasalnya, puasa dapat merangsang perbaikan metabolisme tubuh dan meningkatkan kerja insulin, hormon yang mengatur gula darah. Di sisi lain, ada penelitian yang menunjukkan bahwa puasa dapat membantu mencegah resistensi insulin dan menjaga kestabilan kadar gula darah. Ini mengurangi risiko terkena diabetes selama berpuasa. 2. Menjaga kesehatan jantung Menurut penelitian, orang yang berpuasa secara rutin selama sebulan memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan tekanan darah dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa. Alasannya, orang yang berpuasa memiliki kontrol yang lebih baik terhadap apa yang mereka makan dan lebih sehat, tubuh tidak terlalu banyak mendapatkan kolesterol dan kalori, dan tubuh orang yang berpuasa memiliki metabolisme yang lebih baik. Oleh karena itu, berpuasa bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung. 3. Menjaga Kesehatan Ginjal Dalam kehidupan sehari-hari, makanan dan minuman yang dikonsumsi tubuh tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi juga membawa racun ke dalam tubuh. Ini sudah menjadi tugas ginjal untuk menyaring racun yang masuk ke dalam tubuh. Ingatlah jika Anda bekerja terlalu keras, ginjal juga bisa lelah dan menimbulkan masalah bagi kesehatan tubuh. Tubuh orang yang berpuasa berhenti mencerna untuk sementara waktu, membiarkan metabolisme tubuh beristirahat sejenak. Kemudian tubuh melakukan proses detoksifikasi di dalam tubuh dan ginjal dibiarkan istirahat beberapa saat hingga sehat kembali. Penyerapan makanan dalam tubuh berkurang saat seseorang berpuasa, yang membuat kerja ginjal menjadi lebih mudah. Lemak diambil oleh tubuh yang membutuhkan energi, dan racun yang terkandung dalam lemak juga terbuang, yaitu dimurnikan, sehingga racun dikeluarkan dari tubuh yang berpuasa dan ginjal menjadi lebih sehat. 4. Terhindar dari risiko kanker Puasa bermanfaat untuk mencegah pembentukan sel kanker. Karena selama puasa, tingkat pembelahan sel dalam tubuh (termasuk sel kanker) menurun karena makanan yang dibatasi. Orang yang berpuasa memiliki metabolisme yang lebih baik, yang juga membuat sel kanker sulit berkembang pada orang yang berpuasa. Meski manfaat puasa dalam hal ini memerlukan penelitian lebih lanjut. 5. Membantu melawan infeksi Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa puasa membantu tubuh mengurangi peradangan dan infeksi serta meningkatkan kesehatan. Infeksi dapat disebabkan oleh peradangan akut pada tubuh manusia, yang jika tidak diobati dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius. 6. Menjaga berat badan ideal Sudah bukan rahasia lagi bahwa salah satu manfaat puasa adalah dapat membantu menurunkan berat badan dan menjaga berat badan ideal. Berdasarkan hasil penelitian, puasa dapat mempercepat metabolisme tubuh, sehingga pembakaran kalori dan lemak tubuh juga meningkat. Hal ini menyebabkan penurunan berat badan puasa dan dapat menghindari risiko obesitas 7. Baik untuk sekresi hormon pertumbuhan Manfaat puasa selanjutnya adalah meningkatkan sekresi hormon pertumbuhan. Human Growth Hormone (HGH) merupakan salah satu jenis hormon protein yang sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia. Berdasarkan penelitian, hormon ini dibutuhkan untuk banyak hal seperti metabolisme, pertumbuhan, penurunan berat badan dan peningkatan kekuatan otot. Puasa tubuh secara alami meningkatkan kadar HGH. Sebuah penelitian terhadap 9 pria menunjukkan bahwa puasa 2 hari dapat meningkatkan produksi HGH 5 kali lipat. Bayangkan jika Anda berpuasa selama kurang lebih satu bulan, kadar HGH lebih optimal ketika kadar gula darah dan insulin terkontrol dengan baik. 8. Menjaga kesehatan mental Manfaat puasa tidak hanya untuk kesehatan fisik, tetapi juga untuk kesehatan mental. Ini karena puasa membantu menurunkan kadar hormon stres, atau kortisol, dan juga merangsang endorfin bahagia untuk meredakan kecemasan. Hal ini juga terkait dengan manfaat puasa yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Sebaliknya, puasa membuat seseorang merasa lebih dekat dengan Penciptanya, dalam hal ini suasana hati menjadi lebih tenang dan semangat menjadi lebih cerah. Sumber : IHC Telemed

Read article
Mengenal Cacar Monyet (Monkeypox)

Cacar monyet alias monkeypox adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus langka dari hewan (virus zoonosis). Monyet adalah inang utama dari virus monkeypox. Oleh sebab itu, penyakit ini disebut dengan cacar monyet. Kasus yang menular dari monyet ke manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1970 di Kongo, Afrika Selatan. Penyebab cacar monyet Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yaitu virus yang termasuk dalam kelompok Orthopoxvirus. Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet atau tikus, yang terinfeksi virus monkeypox. Penularan virus monkeypox juga dapat terjadi lewat kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi. Cacar monyet menyebar antarmanusia melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit. Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian penderita. Namun, penularan antarmanusia membutuhkan kontak yang lama. Gejala awal cacar monyet dapat berlangsung selama 1–3 hari atau lebih. Setelah itu, ruam akan muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti lengan atau tungkai. Ruam yang muncul akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian menyebabkan borok di permukaan kulit. Gejala cacar monyet akan muncul 5–21 hari sejak penderitanya terinfeksi virus monkeypox. Gejala awal cacar monyet adalah: Demam, Menggigil Letih atau lemas Sakit kepala Batuk Mata merah Hidung berair Nyeri otot Hilang nafsu makan Pembengkakan kelenjar getah bening, yang ditandai dengan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan Ruam atau bintik merah di kulit Bulu rontok Jumlah lesi pada satu orang dapat berkisar dari beberapa saja hingga ribuan. Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Ruam juga dapat ditemukan di mulut, alat kelamin, dan mata. Ruam monkeypox terkadang disalahartikan sebagai sifilis atau herpes. Gejala biasanya berlangsung antara 2-4 minggu dan biasanya sembuh sendiri. Namun pada beberapa individu, dapat menyebabkan komplikasi medis dan kematian. Orang dengan penyakit penurunan kekebalan tubuh kemungkinan berisiko mengalami gejala yang lebih serius. Pengobatan bersifat menghilangkan gejala dan suportif. Penularan cacar monyet ini seperti apa? Melalui hewan (Cakaran, Gigitan, Daging yang tidak matang). Contoh hewan yang menularkan virus ini seperti tikus, tupai, monyet dan hewan lainnya yang terinfeksi oleh virus tersebut. Manusia (Lesi Kulit, Droplet, Ibu ke janin) Benda mati (Pakaian, tempat tidur) Perlu diketahui, penderita monkeypox perlu mendapatkan perawatan di ruang isolasi untuk mendapatkan pemantauan dari dokter dan mencegah penyebaran penyakit. Cacar monyet memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi. Meski jarang, penyakit ini tetap dapat menimbulkan komplikasi. Risiko terjadinya komplikasi monkeypox yang berat lebih tinggi pada anak-anak, orang dengan daya tahan tubuh lemah, orang yang belum mendapatkan vaksinasi, serta orang yang tinggal di negara endemis atau daerah dengan sanitasi buruk. Bagaimana cara pencegahannya? Pencegahan utama cacar monyet adalah menghindari kontak langsung dengan hewan primata dan pengerat, seperti monyet dan tupai, atau orang-orang yang sedang terinfeksi. Beberapa langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah: Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, terutama sebelum memasak atau mengolah makanan, sebelum makan, sebelum menyentuh hidung atau mata, dan sebelum membersihkan luka. Menghindari berbagi penggunaan alat makan dengan orang lain, juga tidak menggunakan barang yang sama dengan orang yang terinfeksi cacar monyet. Menghindari kontak dengan hewan liar seperti tikus atau primata atau mengkonsumsi daging yg diburu dari hewan liar. Memasak bahan makanan, terutama daging, hingga matang. Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi. Jika Anda memiliki hewan peliharaan yang diduga terinfeksi virus cacar monyet, segera hubungi dokter hewan dan jangan biarkan hewan tersebut berkeliaran. Penting untuk diingat, gunakan sarung tangan dan masker sebelum kontak dengan hewan peliharaan tersebut. Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala Petugas kesehatan agar menggunakan APD saat menangani pasien atau binatang yang sakit. Source by : Infeksiemerging Kemkes (Media Informasi Resmi Terkini Penyakit Infeksi Emerging)

Read article
Kanker pada Anak – Jenis, Gejala, dan Pengobatan

Kanker merupakan sekelompok besar penyakit yang ditandai dengan tumbuhnya sel abnormal di dalam tubuh, sel abnormal ini dapat tumbuh dan menyerang bagian tubuh manapun. Kanker dapat menyerang siapa saja termasuk pada anak-anak. Dimulai dengan perubahan genetik dalam sel tunggal, yang kemudian tumbuh menjadi tumor, yang menyerang bagian lain dari tubuh dan menyebabkan kerusakan dan kematian jika tidak ditangani. Jenis kanker pada anak Ada 6 jenis kanker yang umum dan sering dijumpai menyerang anak-anak. Kanker tersebut adalah: • Leukemia • Retinoblastoma • Osteosarkoma • Neuroblastoma • Limfoma maligna • Karsinoma nasofaring Leukemia menempati urutan pertama kanker tertinggi yang terjadi pada anak (2,8 per 100.000), dilanjutkan retinoblastoma (2,4 per 100.000), osteosarkoma (0,97 per 100.000), limfoma maligna (0,75 per 100.000), karsinoma nasofaring (0,43 per 100.000), dan neuroblastoma (10,5 per 1.000.000). Penyebab kanker pada anak Tidak seperti pada orang dewasa, sebagian besar kanker pada anak tidak diketahui penyebabnya. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kanker pada anak, namun sangat sedikit kanker pada anak yang disebabkan oleh faktor lingkungan atau gaya hidup. Upaya pencegahan kanker pada anak-anak harus difokuskan pada perilaku yang akan mencegah perkembangan kanker pada saat dewasa. Beberapa infeksi kronis, seperti HIV, virus Epstein-Barr dan malaria, merupakan faktor risiko kanker pada anak. Infeksi lain juga dapat meningkatkan risiko anak terkena kanker saat dewasa, jadi penting untuk melakukan vaksinasi sejak dini seperti (melawan hepatitis B untuk membantu mencegah kanker hati dan melawan human papillomavirus untuk membantu mencegah kanker serviks). Gejala kanker pada anak Kanker pada anak lebih sulit untuk diketahui karena anak pada umumnya belum bisa menjelaskan apa yang mereka rasakan. Karena itu penting sekali untuk mengenali gejala kanker pada anak, sehingga dapat dilakukan penanganan sedini mungkin dan harapan hidup menjadi lebih baik. Gejala kanker pada anak berbeda-beda tergantung dari jenis kanker yang diderita, berikut beberapa gejala dari jenis kanker yang paling sering diderita anak: Gejala leukemia antara lain pucat, lemah, anak rewel, demam tanpa sebab, nafsu makan menurun, pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening, kejang sampai penurunan kesadaran.• Gejala dari kanker retinoblastoma yang ditimbulkan berupa manik mata berwarna putih, mata kucing, juling, kemerahan, pembesaran bola mata, peradangan jaringan bola mata, dan penglihatan buram. Kanker tulang (osteosarcoma) ditandai dengan gejala nyeri tulang di malam hari atau setelah beraktivitas, pembengkakan, kemerahan dan hangat di area nyeri tulang, patah tulang setelah aktivitas rutin, nyeri terus menerus di punggung, demam, cepat lelah, penurunan berat badan, dan pucat. Gejala kanker limfoma maligna yang harus diwaspadai antara lain pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha (tanpa rasa nyeri). Gejala dini kanker karsinoma nasofaring yang perlu diwaspadai adalah ingus bercampur darah, pilek, air ludah kental, hidung tersumbat, mimisan, tuli sebelah, telinga berdengung, rasa penuh di dalam telinga. Gejala kanker neuroblastoma yang ditimbulkan antara lain pendarahan di sekitar mata, mata menonjol, perut terasa penuh, nyeri tulang, kelopak satu sisi mata menurun, kontraksi pupil, mata kering, dan pembengkakan di leher. Pengobatan dan pencegahan kanker pada anak Karena umumnya tidak mungkin untuk mencegah kanker pada anak, strategi yang paling efektif untuk mengurangi beban dan meningkatkan hasil kanker pada anak adalah fokus pada diagnosa yang cepat dan benar juga diikuti dengan terapi dan pengobatan yang tepat. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan pengobatan kanker pada anak: Diagnosis dini Ketika diidentifikasi lebih awal, kanker lebih cenderung merespons pengobatan yang efektif dan menghasilkan kemungkinan bertahan hidup yang lebih besar, penderitaan yang lebih sedikit, dan biaya yang dikeluarkan seringkali lebih murah karena perawatan yang kurang intensif. Perbaikan yang signifikan dapat dilakukan dalam kehidupan anak-anak penderita kanker dengan mendeteksi kanker sejak dini dan menghindari keterlambatan. Diagnosis yang tepat sangat penting untuk merawat anak-anak dengan kanker karena setiap kanker memerlukan rejimen pengobatan khusus yang mungkin termasuk pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi. Diagnosis dini terdiri dari 3 komponen: • kesadaran akan gejala oleh keluarga dan penyedia perawatan primer; • evaluasi klinis, diagnosis, dan stadium yang akurat dan tepat waktu (menentukan sejauh mana kanker telah menyebar) • akses ke pengobatan sedini mungkin. Diagnosis dini dapat meningkatkan kelangsungan hidup untuk banyak jenis kanker. Kanker anak dikaitkan dengan berbagai gejala peringatan, seperti demam, sakit kepala parah dan terus-menerus, nyeri tulang dan penurunan berat badan. Skrining pada umumnya tidak membantu untuk kanker anak, beberapa kasus tertentu ini dapat dipertimbangkan pada populasi berisiko tinggi. Misalnya, beberapa kanker mata pada anak-anak dapat disebabkan oleh mutasi yang diwariskan, jadi jika mutasi atau penyakit tersebut teridentifikasi dalam keluarga seorang anak dengan retinoblastoma, konseling genetik dapat ditawarkan, dan saudara kandung dipantau dengan pemeriksaan mata rutin sejak dini. Jika anak mengalami gejala-gejala di atas, Biotizen dapat langsung segera memeriksakannya ke dokter atau fasilitas layanan kesehatan terdekat. Referensi: WHO. 2021. Childhood Cancer. KEMENKES. 2018. Gejala Kanker Anak.

Read article
Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi

Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah. Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. “Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih”, tutur Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, di Jakarta (7/4). Diterangkan Menkes Nila Moeloek, kesehatan berada di hilir. Seringkali masalah-masalah non kesehatan menjadi akar dari masalah stunting, baik itu masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan. Karena itu, ditegaskan oleh Menkes, kesehatan membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat. 1) Pola Makan Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam. Istilah “Isi Piringku” dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, di samping tetap membiasakan mengonsumsi buah dan sayur. Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat. 2) Pola Asuh Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita. Dimulai dari edukasi tentang kesehatab reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan. Bersalin di fasilitas kesehatan, lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun, namun berikan juga makanan pendamping ASI. Jangan lupa pantau tumbuh kembangnya dengan membawa buah hati ke Posyandu setiap bulan. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah berikanlah hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah. Masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya di Posyandu atau Puskesmas. 3) Sanitasi dan Akses Air Bersih Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi. Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan. “Pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua (seorang ibu) maka, dalam mengatur kesehatan dan gizi di keluarganya. Karena itu, edukasi diperlukan agar dapat mengubah perilaku yang bisa mengarahkan pada peningkatan kesehatan gizi atau ibu dan anaknya”, tutupnya. *Sekilas Mengenai Stunting* Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. Sumber : Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg. Murti Utami, MPH

Read article
Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus

Kasus demam berdarah terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah dengan melakukan PSN 3M Plus. 1. Menguras merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan. 2. Menutup merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk. 3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang) kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut: • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk • Menggunakan obat anti nyamuk • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi • Gotong Royong membersihkan lingkungan • Periksa tempat-tempat penampungan air • Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup • Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar • Menanam tanaman pengusir nyamuk Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk karena meningkatnya curah hujan. Tidak heran jika hampir setiap tahunnya, wabah DBD digolongkan dalam kejadian luar biasa (KLB). Masyarakat diharapkan cukup berperan dalam hal ini. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan DBD dengan 3M Plus. Sumber : DIREKTORAT PROMOSI KESEHATAN & PEMBERDAYAAN

Read article
Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi

Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah. Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih tutur Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, di Jakarta (7/4). Diterangkan Menkes Nila Moeloek, kesehatan berada di hilir. Seringkali masalah-masalah non kesehatan menjadi akar dari masalah stunting, baik itu masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan. Karena itu, ditegaskan oleh Menkes, kesehatan membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat. 1) Pola Makan Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam. Istilah “Isi Piringku” dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, di samping tetap membiasakan mengonsumsi buah dan sayur. Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat. 2) Pola Asuh Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita. Dimulai dari edukasi tentang kesehatab reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan. Bersalin di fasilitas kesehatan, lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun, namun berikan juga makanan pendamping ASI. Jangan lupa pantau tumbuh kembangnya dengan membawa buah hati ke Posyandu setiap bulan. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah berikanlah hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah. Masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya di Posyandu atau Puskesmas. 3) Sanitasi dan Akses Air Bersih Rendah Sanitasi dan Akses Air Bersih Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi. Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan. “Pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua (seorang ibu) maka, dalam mengatur kesehatan dan gizi di keluarganya. Karena itu, edukasi diperlukan agar dapat mengubah perilaku yang bisa mengarahkan pada peningkatan kesehatan gizi atau ibu dan anaknya”, tutupnya. *Sekilas Mengenai Stunting* Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. Sumber : Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg. Murti Utami, MPH

Read article
Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI dan SADANIS

Kanker payudara merupakan salah satu kanker tebanyak pada perempuan selain kanker leher rahim. Sepatutnya jika kita memberikan perhatian dan penanganan khusus terhadap kanker payudara. Kanker payudara adalah kanker yang berasal dari kelenjar, saluran dan jaringan penunjangnya, tidak termasuk kulit payudara. Hal ini terjadi karena adanya pembelahan dan pertumbuhan sel di dalam payudara yang tidak terkendali. Penyebab Kanker Payudara Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti mengenai penyebab kanker payudara yang terjadi dalam tubuh seseorang. Namun beberapa hal dapat memicu munculnya kanker payudara, diantaranya adalah sebagai berikut: Perokok aktif maupun pasif Haid pertama pada umur kurang dari usia 12 tahu Tidak pernah menyusui anak Melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun. Pola makan yang buruk. Riwayat penyakit kanker pada anggota keluarga Deteksi Dini Kanker Payudara Sebagian besar pasien kanker datang berobat pada stadium lanjut. Untuk menemukan kanker payudara pada stadium yang lebih dini, penting bagi kita untuk mengajak masyarakat selalu waspada dan melakukan deteksi dini kanker payudara dengan 2 hal, yaitu: SADARI = Pemeriksaan Payudara Sendiri SADANIS = Pemeriksaan Payudara secara Klinis yang dilakukan oleh tenaga kesehan. Dengan menghindari potensi munculnya kanker payudara, dan melakukan deteksi dini  diharapkan penderita bisa segera menemukan kanker pada stadium yang lebih dini. Hal ini dapat meningkatkan peluang kesembuhan hingga 80-90%. Jika seorang wanita yang menemukan kelainan pada saat melakukan SADARI, dapat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan SADANIS. Kanker dapat di cegah dengan deteksi dini. Perlu adanya kesadaran kaum wanita untuk melakukan deteksi dini secara teratur. Tetap terapkan perilaku hidup sehat dan jangan menunda untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat. (DJ) Sumber: UPK Kemenkes

Read article
12 Cara Mengobati Rambut Rontok Secara Alami

Rambut rontok perlahan-lahan dapat mengakibatkan penipisan rambut atau kebotakan. Kabar baiknya, cara mengatasi rambut rontok bisa menggunakan bahan alami, seperti minyak zaitun, santan, lidah buaya, hingga yoghurt.” Rambut rontok atau alopecia dapat memengaruhi kulit kepala dan seluruh tubuh. Sifatnya permanen atau sementara dan umumnya dialami oleh rambut di area kepala. Rambut rontok adalah gangguan yang dipicu oleh keturunan, perubahan hormon, kondisi medis, atau bagian normal dari penuaan. Risiko masalah ini lebih rentan terjadi pada pria ketimbang wanita. Jika bukan dipicu oleh penyakit, cara mengatasi rambut rontok dapat menggunakan beberapa bahan alami. Di antaranya lidah buaya, minyak zaitun, santan, yoghurt, bawang dan madu, alpukat, serta jambu biji. Lantas, bagaimana sih cara merawat rambut rontok secara alami? Cara Mengatasi Rambut Rontok dengan Bahan Alami Rambut rontok dapat terjadi secara tiba-tiba atau bertahap dan bertambah parah seiring waktu. Di bawah ini adalah bahan alami yang dapat dipakai sebagai cara mengatasi rambut rontok: 1. Lidah buaya Lidah buaya terkenal akan khasiatnya untuk menyuburkan dan meningkatkan pertumbuhan rambut. Manfaat itu didukung oleh kandungan vitamin A, D, serta zat besi dan protein di dalamnya. Caranya, oleskan gel lidah buaya secara merata pada rambut dan kulit kepala. Lalu diamkan selama 15 menit dan bilas dengan air hangat sampai bersih. Lakukan cara ini setiap hari secara teratur untuk hasil yang maksimal. 2. Minyak zaitun Cara merawat rambut rontok juga bisa memanfaatkan minyak zaitun. Minyak zaitun mengandung vitamin A, C, D, E, dan K serta zat besi dan kalsium yang dapat mengurangi rambut rontok. Caranya, oleskan minyak zaitun pada kulit kepala dan rambut secara merata dan pijat dengan lembut. Diamkan selama 30 menit dan bilas dengan air bersih. 3. Santan Santan mengandung zink, vitamin E, vitamin B6, kalium, dan fosfor yang membuat rambut lebih halus dan tidak mudah rontok. Caranya, oleskan santan ke seluruh permukaan rambut hingga kulit kepala. Diamkan selama 30 menit dan bilas menggunakan sampo serta air bersih. 4. Yoghurt Kandungan kalsium, vitamin D, kalium dan protein yang terdapat pada yoghurt dapat memberi nutrisi dan membantu menguatkan akar rambut. Caranya, oleskan yoghurt tawar ke seluruh permukaan rambut dan pijat dengan lembut. Diamkan selama 5 menit dan bilas dengan air bersih. 5. Bawang dan madu Cara merawat rambut rontok juga bisa menggunakan bawang dan madu. Bawang mengandung tinggi sulfur yang efektif mengurangi kerontokan rambut. Caranya, campurkan air perasan bawang dan satu sendok makan madu. Oleskan di kulit kepala dan diamkan selama 2 jam. Lalu dibilas dengan air bersih. Lakukan cara ini setiap hari untuk hasil yang maksimal. 6. Alpukat Alpukat mengandung protein alami ini yang dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit kepala. Caranya, hancurkan satu buah alpukat dan aplikasikan pada rambut serta kulit kepala. Pijat secara perlahan dan diamkan selama 15 sampai 20 menit. Lalu bilas dengan air bersih. 7. Jambu biji Untuk membuat masker jambu biji, kamu bisa menyiapkan satu buah jambu dan hancurkan dagingnya sampai bertekstur pasta. Tambahkan satu putih telur dan aplikasikan campuran itu pada rambut dan kulit kepala. Diamkan selama 40 menit dan bilas hingga bersih. 8. Teh hijau Teh hijau mengandung epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Caranya, seduh 2 kantong teh hijau dalam secangkir air. Biarkan sampai dingin dan aplikasikan ke seluruh rambut serta kulit kepala. Diamkan selama 60 menit dan bilas dengan air bersih. 9. Putih Telur Selain bahan-bahan di atas, cara mengatasi rambut rontok juga bisa memanfaatkan telur. Putih telur mengandung protein, kalsium, dan magnesium yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Caranya, aplikasikan putih telur ke seluruh kulit kepala dan rambut. Diamkan 10 sampai 15 menit, lalu bilas dengan air bersih. 10. Pisang Pisang mengandung asam folat yang dapat mengatasi rambut rontok. Caranya, hancurkan satu buah pisang dan campurkan dengan minyak zaitun, madu, serta susu atau santan. Aplikasikan pada kulit kepala dan rambut, diamkan 15 sampai 30 menit. Lalu bilas dengan air bersih. 11. Daun buah bit Daun buah bit mengandung vitamin C dan B6, folat, mangan, betaine, dan kalium yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Selain itu, daun buah ini juga bertindak sebagai agen detoksifikasi dengan menjaga kebersihan kulit kepala. Cara, rebus 7 sampai 8 lembar daun bit dan haluskan bersama 5 sampai 6 lembar daun henna sampai bertekstur pasta. Aplikasikan campuran ini di kulit kepala dan biarkan selama 15 sampai 20 menit, lalu bilas dengan air hangat. 12. Akar licorice Akar licorice juga bisa digunakan sebagai cara merawat rambut rontok. Bahan ini mengandung zat antiinflamasi yang efektif meningkatkan kesehatan rambut dan kulit kepala. Caranya, campurkan 1 sendok makan akar licorice bubuk, ¼ sendok teh kunyit, dan 1 cangkir susu. Oleskan campuran itu ke seluruh rambut dan kulit kepala. Biarkan semalaman dan bilas pada pagi hari. Bagaimana, tertarik untuk mencoba cara mengatasi rambut rontok dengan bahan alami di atas? Tips Mengurangi Rambut Rontok Selain dengan mengikuti cara merawat rambut rontok di atas, kamu juga perlu melakukan beberapa langkah agar rambut tidak semakin rontok, yaitu: Jangan mengikat rambut terlalu kencang. Hentikan kebiasaan menarik dan memelintir rambut. Jangan menggosok rambut terlalu kencang saat keramas. Jangan menggaruk kulit kepala menggunakan kuku. Gunakan sisir bergigi jarang. Mengonsumsi makanan sehat tinggi protein, seperti ikan, telur, kacang-kacangan, susu, ubi, bayam, dan brokoli. Ketahui Juga Pemicu Rambut Rontok Ada beberapa pemicu rambut rontok yang perlu kamu waspadai, contohnya: 1. Kurang asupan gizi Asupan gizi yang kurang baik menyebabkan helai rambut yang tumbuh menjadi lebih tipis dan rapuh, sehingga rambut lebih mudah rontok. Risikonya lebih tinggi dialami oleh orang yang menjalani diet ketat. 2. Perubahan hormon Perubahan hormonal yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, menopause, dan gangguan tiroid bisa menyebabkan kerontokan rambut. 3. Efek samping obat-obatan Ada berbagai obat yang dapat meningkatkan risiko rambut rontok. Contohnya obat-obatan untuk menangani depresi, gangguan jantung, dan tekanan darah tinggi. 4. Pengaruh psikologis Kondisi psikologis, seperti stres, depresi, atau tekanan fisik yang berat, misalnya setelah menjalani operasi besar atau sehabis melahirkan akan menyebabkan rambut rontok. 5. Gonta-ganti produk sampo Sering berganti sampo bisa membuat rambut mudah rontok dan terlihat semakin menipis. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai bahan kimia yang terkandung di dalam sampo dan terserap ke dalam rambut. sumber: halodoc.com Referensi: Journal of Chemical and Pharmaceutical Research. Diakses pada 2023. Aloe vera: A Potential Herb and its Medicinal Importance.…

Read article