Artikel Kesehatan

Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi

Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah. Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. “Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih”, tutur Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, di Jakarta (7/4). Diterangkan Menkes Nila Moeloek, kesehatan berada di hilir. Seringkali masalah-masalah non kesehatan menjadi akar dari masalah stunting, baik itu masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan. Karena itu, ditegaskan oleh Menkes, kesehatan membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat. 1) Pola Makan Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam. Istilah “Isi Piringku” dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, di samping tetap membiasakan mengonsumsi buah dan sayur. Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat. 2) Pola Asuh Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita. Dimulai dari edukasi tentang kesehatab reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan. Bersalin di fasilitas kesehatan, lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun, namun berikan juga makanan pendamping ASI. Jangan lupa pantau tumbuh kembangnya dengan membawa buah hati ke Posyandu setiap bulan. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah berikanlah hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah. Masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya di Posyandu atau Puskesmas. 3) Sanitasi dan Akses Air Bersih Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi. Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan. “Pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua (seorang ibu) maka, dalam mengatur kesehatan dan gizi di keluarganya. Karena itu, edukasi diperlukan agar dapat mengubah perilaku yang bisa mengarahkan pada peningkatan kesehatan gizi atau ibu dan anaknya”, tutupnya. *Sekilas Mengenai Stunting* Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. Sumber : Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg. Murti Utami, MPH

Read article
Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus

Kasus demam berdarah terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah dengan melakukan PSN 3M Plus. 1. Menguras merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan. 2. Menutup merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk. 3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang) kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut: • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk • Menggunakan obat anti nyamuk • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi • Gotong Royong membersihkan lingkungan • Periksa tempat-tempat penampungan air • Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup • Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar • Menanam tanaman pengusir nyamuk Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk karena meningkatnya curah hujan. Tidak heran jika hampir setiap tahunnya, wabah DBD digolongkan dalam kejadian luar biasa (KLB). Masyarakat diharapkan cukup berperan dalam hal ini. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan DBD dengan 3M Plus. Sumber : DIREKTORAT PROMOSI KESEHATAN & PEMBERDAYAAN

Read article
Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi

Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah. Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih tutur Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, di Jakarta (7/4). Diterangkan Menkes Nila Moeloek, kesehatan berada di hilir. Seringkali masalah-masalah non kesehatan menjadi akar dari masalah stunting, baik itu masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan. Karena itu, ditegaskan oleh Menkes, kesehatan membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat. 1) Pola Makan Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam. Istilah “Isi Piringku” dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, di samping tetap membiasakan mengonsumsi buah dan sayur. Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat. 2) Pola Asuh Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita. Dimulai dari edukasi tentang kesehatab reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan. Bersalin di fasilitas kesehatan, lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun, namun berikan juga makanan pendamping ASI. Jangan lupa pantau tumbuh kembangnya dengan membawa buah hati ke Posyandu setiap bulan. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah berikanlah hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah. Masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya di Posyandu atau Puskesmas. 3) Sanitasi dan Akses Air Bersih Rendah Sanitasi dan Akses Air Bersih Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi. Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan. “Pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua (seorang ibu) maka, dalam mengatur kesehatan dan gizi di keluarganya. Karena itu, edukasi diperlukan agar dapat mengubah perilaku yang bisa mengarahkan pada peningkatan kesehatan gizi atau ibu dan anaknya”, tutupnya. *Sekilas Mengenai Stunting* Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. Sumber : Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg. Murti Utami, MPH

Read article
Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI dan SADANIS

Kanker payudara merupakan salah satu kanker tebanyak pada perempuan selain kanker leher rahim. Sepatutnya jika kita memberikan perhatian dan penanganan khusus terhadap kanker payudara. Kanker payudara adalah kanker yang berasal dari kelenjar, saluran dan jaringan penunjangnya, tidak termasuk kulit payudara. Hal ini terjadi karena adanya pembelahan dan pertumbuhan sel di dalam payudara yang tidak terkendali. Penyebab Kanker Payudara Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti mengenai penyebab kanker payudara yang terjadi dalam tubuh seseorang. Namun beberapa hal dapat memicu munculnya kanker payudara, diantaranya adalah sebagai berikut: Perokok aktif maupun pasif Haid pertama pada umur kurang dari usia 12 tahu Tidak pernah menyusui anak Melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun. Pola makan yang buruk. Riwayat penyakit kanker pada anggota keluarga Deteksi Dini Kanker Payudara Sebagian besar pasien kanker datang berobat pada stadium lanjut. Untuk menemukan kanker payudara pada stadium yang lebih dini, penting bagi kita untuk mengajak masyarakat selalu waspada dan melakukan deteksi dini kanker payudara dengan 2 hal, yaitu: SADARI = Pemeriksaan Payudara Sendiri SADANIS = Pemeriksaan Payudara secara Klinis yang dilakukan oleh tenaga kesehan. Dengan menghindari potensi munculnya kanker payudara, dan melakukan deteksi dini  diharapkan penderita bisa segera menemukan kanker pada stadium yang lebih dini. Hal ini dapat meningkatkan peluang kesembuhan hingga 80-90%. Jika seorang wanita yang menemukan kelainan pada saat melakukan SADARI, dapat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan SADANIS. Kanker dapat di cegah dengan deteksi dini. Perlu adanya kesadaran kaum wanita untuk melakukan deteksi dini secara teratur. Tetap terapkan perilaku hidup sehat dan jangan menunda untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat. (DJ) Sumber: UPK Kemenkes

Read article
12 Cara Mengobati Rambut Rontok Secara Alami

Rambut rontok perlahan-lahan dapat mengakibatkan penipisan rambut atau kebotakan. Kabar baiknya, cara mengatasi rambut rontok bisa menggunakan bahan alami, seperti minyak zaitun, santan, lidah buaya, hingga yoghurt.” Rambut rontok atau alopecia dapat memengaruhi kulit kepala dan seluruh tubuh. Sifatnya permanen atau sementara dan umumnya dialami oleh rambut di area kepala. Rambut rontok adalah gangguan yang dipicu oleh keturunan, perubahan hormon, kondisi medis, atau bagian normal dari penuaan. Risiko masalah ini lebih rentan terjadi pada pria ketimbang wanita. Jika bukan dipicu oleh penyakit, cara mengatasi rambut rontok dapat menggunakan beberapa bahan alami. Di antaranya lidah buaya, minyak zaitun, santan, yoghurt, bawang dan madu, alpukat, serta jambu biji. Lantas, bagaimana sih cara merawat rambut rontok secara alami? Cara Mengatasi Rambut Rontok dengan Bahan Alami Rambut rontok dapat terjadi secara tiba-tiba atau bertahap dan bertambah parah seiring waktu. Di bawah ini adalah bahan alami yang dapat dipakai sebagai cara mengatasi rambut rontok: 1. Lidah buaya Lidah buaya terkenal akan khasiatnya untuk menyuburkan dan meningkatkan pertumbuhan rambut. Manfaat itu didukung oleh kandungan vitamin A, D, serta zat besi dan protein di dalamnya. Caranya, oleskan gel lidah buaya secara merata pada rambut dan kulit kepala. Lalu diamkan selama 15 menit dan bilas dengan air hangat sampai bersih. Lakukan cara ini setiap hari secara teratur untuk hasil yang maksimal. 2. Minyak zaitun Cara merawat rambut rontok juga bisa memanfaatkan minyak zaitun. Minyak zaitun mengandung vitamin A, C, D, E, dan K serta zat besi dan kalsium yang dapat mengurangi rambut rontok. Caranya, oleskan minyak zaitun pada kulit kepala dan rambut secara merata dan pijat dengan lembut. Diamkan selama 30 menit dan bilas dengan air bersih. 3. Santan Santan mengandung zink, vitamin E, vitamin B6, kalium, dan fosfor yang membuat rambut lebih halus dan tidak mudah rontok. Caranya, oleskan santan ke seluruh permukaan rambut hingga kulit kepala. Diamkan selama 30 menit dan bilas menggunakan sampo serta air bersih. 4. Yoghurt Kandungan kalsium, vitamin D, kalium dan protein yang terdapat pada yoghurt dapat memberi nutrisi dan membantu menguatkan akar rambut. Caranya, oleskan yoghurt tawar ke seluruh permukaan rambut dan pijat dengan lembut. Diamkan selama 5 menit dan bilas dengan air bersih. 5. Bawang dan madu Cara merawat rambut rontok juga bisa menggunakan bawang dan madu. Bawang mengandung tinggi sulfur yang efektif mengurangi kerontokan rambut. Caranya, campurkan air perasan bawang dan satu sendok makan madu. Oleskan di kulit kepala dan diamkan selama 2 jam. Lalu dibilas dengan air bersih. Lakukan cara ini setiap hari untuk hasil yang maksimal. 6. Alpukat Alpukat mengandung protein alami ini yang dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit kepala. Caranya, hancurkan satu buah alpukat dan aplikasikan pada rambut serta kulit kepala. Pijat secara perlahan dan diamkan selama 15 sampai 20 menit. Lalu bilas dengan air bersih. 7. Jambu biji Untuk membuat masker jambu biji, kamu bisa menyiapkan satu buah jambu dan hancurkan dagingnya sampai bertekstur pasta. Tambahkan satu putih telur dan aplikasikan campuran itu pada rambut dan kulit kepala. Diamkan selama 40 menit dan bilas hingga bersih. 8. Teh hijau Teh hijau mengandung epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Caranya, seduh 2 kantong teh hijau dalam secangkir air. Biarkan sampai dingin dan aplikasikan ke seluruh rambut serta kulit kepala. Diamkan selama 60 menit dan bilas dengan air bersih. 9. Putih Telur Selain bahan-bahan di atas, cara mengatasi rambut rontok juga bisa memanfaatkan telur. Putih telur mengandung protein, kalsium, dan magnesium yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Caranya, aplikasikan putih telur ke seluruh kulit kepala dan rambut. Diamkan 10 sampai 15 menit, lalu bilas dengan air bersih. 10. Pisang Pisang mengandung asam folat yang dapat mengatasi rambut rontok. Caranya, hancurkan satu buah pisang dan campurkan dengan minyak zaitun, madu, serta susu atau santan. Aplikasikan pada kulit kepala dan rambut, diamkan 15 sampai 30 menit. Lalu bilas dengan air bersih. 11. Daun buah bit Daun buah bit mengandung vitamin C dan B6, folat, mangan, betaine, dan kalium yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Selain itu, daun buah ini juga bertindak sebagai agen detoksifikasi dengan menjaga kebersihan kulit kepala. Cara, rebus 7 sampai 8 lembar daun bit dan haluskan bersama 5 sampai 6 lembar daun henna sampai bertekstur pasta. Aplikasikan campuran ini di kulit kepala dan biarkan selama 15 sampai 20 menit, lalu bilas dengan air hangat. 12. Akar licorice Akar licorice juga bisa digunakan sebagai cara merawat rambut rontok. Bahan ini mengandung zat antiinflamasi yang efektif meningkatkan kesehatan rambut dan kulit kepala. Caranya, campurkan 1 sendok makan akar licorice bubuk, ¼ sendok teh kunyit, dan 1 cangkir susu. Oleskan campuran itu ke seluruh rambut dan kulit kepala. Biarkan semalaman dan bilas pada pagi hari. Bagaimana, tertarik untuk mencoba cara mengatasi rambut rontok dengan bahan alami di atas? Tips Mengurangi Rambut Rontok Selain dengan mengikuti cara merawat rambut rontok di atas, kamu juga perlu melakukan beberapa langkah agar rambut tidak semakin rontok, yaitu: Jangan mengikat rambut terlalu kencang. Hentikan kebiasaan menarik dan memelintir rambut. Jangan menggosok rambut terlalu kencang saat keramas. Jangan menggaruk kulit kepala menggunakan kuku. Gunakan sisir bergigi jarang. Mengonsumsi makanan sehat tinggi protein, seperti ikan, telur, kacang-kacangan, susu, ubi, bayam, dan brokoli. Ketahui Juga Pemicu Rambut Rontok Ada beberapa pemicu rambut rontok yang perlu kamu waspadai, contohnya: 1. Kurang asupan gizi Asupan gizi yang kurang baik menyebabkan helai rambut yang tumbuh menjadi lebih tipis dan rapuh, sehingga rambut lebih mudah rontok. Risikonya lebih tinggi dialami oleh orang yang menjalani diet ketat. 2. Perubahan hormon Perubahan hormonal yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, menopause, dan gangguan tiroid bisa menyebabkan kerontokan rambut. 3. Efek samping obat-obatan Ada berbagai obat yang dapat meningkatkan risiko rambut rontok. Contohnya obat-obatan untuk menangani depresi, gangguan jantung, dan tekanan darah tinggi. 4. Pengaruh psikologis Kondisi psikologis, seperti stres, depresi, atau tekanan fisik yang berat, misalnya setelah menjalani operasi besar atau sehabis melahirkan akan menyebabkan rambut rontok. 5. Gonta-ganti produk sampo Sering berganti sampo bisa membuat rambut mudah rontok dan terlihat semakin menipis. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai bahan kimia yang terkandung di dalam sampo dan terserap ke dalam rambut. sumber: halodoc.com Referensi: Journal of Chemical and Pharmaceutical Research. Diakses pada 2023. Aloe vera: A Potential Herb and its Medicinal Importance.…

Read article
Bukan Kanker, Ini 5 Benjolan pada Payudara yang Harus Diketahui

“Sebagian besar benjolan payudara bersifat jinak dan tidak disebabkan oleh kanker. Sebab, terdapat beberapa kondisi yang juga dapat menimbulkan benjolan pada payudara. Misalnya seperti kelainan fibrokistik, fibrosis, kista, fibroadenoma, hingga intraductal papilloma.”   Meski dapat menimbulkan kepanikan, tumbuhnya benjolan pada payudara sebenarnya tidak selalu menjadi pertanda akan kanker payudara. Sebab, benjolan pada payudara juga dapat disebabkan oleh tumor jinak yang umumnya tidak berbahaya. Selain itu, tumbuhnya benjolan pada payudara juga dapat terjadi akibat pembengkakan lokal atau tonjolan yang terasa berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya. Nah, agar kamu tidak langsung panik secara berlebihan, sebaiknya ketahuilah beberapa kondisi penyebab benjolan pada payudara selain kanker. Penasaran apa saja? Yuk simak informasinya di sini! Penyebab Benjolan pada Payudara Selain Kanker Benjolan pada payudara umumnya disebabkan oleh beberapa kondisi yang bersifat jinak atau non kanker. Nah, berikut adalah beberapa kondisi tersebut, antara lain: 1. Kelainan fibrokistik Pada kebanyakan kasus, benjolan pada payudara dipicu oleh kondisi fibrosis atau kista. Kondisi tersebut merupakan perubahan abnormal pada jaringan payudara dan tidak bersifat ganas. Perubahan ini biasanya disebut perubahan payudara fibrokistik dan ditandai oleh beberapa gejala. Contohnya seperti benjolan pada payudara, rasa sakit, atau bahkan bengkak pada payudara. Gejala-gejala tersebut dapat semakin memburuk ketika seorang wanita mengalami menstruasi. Akibat kondisi ini, benjolan yang terasa bisa lebih dari satu, dan terkadang dari puting keluar sedikit cairan berwarna keruh. Keadaan ini umum dialami oleh wanita usia produktif dan bisa terjadi di salah satu payudara atau keduanya. 2. Fibrosis Benjolan yang disebabkan oleh fibrosis memiliki jaringan yang hampir mirip dengan jaringan luka. Jika diraba, fibrosis pada payudara terasa kenyal, padat, dan keras. Namun, kamu tidak perlu khawatir. Kelainan ini tidak menyebabkan atau berkembang menjadi kanker payudara. 3. Kista Benjolan di payudara akibat kista umumnya adalah kantung yang berisi cairan. Adanya kista biasanya akan terdeteksi ketika ukurannya sudah membesar atau disebut (kista makro), yang mana ukurannya bisa mencapai 2,5-5 sentimeter. Pada tahap ini, maka benjolan di payudara sudah bisa dirasakan jika diraba. Sama halnya dengan kelainan fibrokistik, kista juga bisa membesar dan menjadi lunak saat mendekati masa menstruasi. Benjolan kista payudara biasanya berbentuk bulat atau lonjong, dan mudah digerakkan atau berpindah-pindah ketika disentuh. Meski begitu, benjolan kista dan benjolan solid lainnya akan susah dibedakan. Oleh karena itu, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. 4. Fibroadenoma Fibroadenoma merupakan salah satu jenis tumor jinak yang paling sering dialami perempuan. Ciri-ciri benjolan ini adalah bisa digerakkan atau berpindah-pindah tempat. Apabila ditekan, benjolan pun akan terasa padat atau solid, berbentuk bulat atau oval dan kenyal. Tidak seperti kondisi yang lain, benjolan yang terjadi akibat kondisi ini tidak menimbulkan rasa sakit ketika ditekan. Fibroadenoma umumnya dialami oleh perempuan berusia 20-30 tahun. Selain itu, benjolan fibroadenoma cenderung memerlukan waktu lama untuk bertambah besar. Namun, bukan tidak mungkin ukurannya menjadi sangat besar. Berita baiknya, fibroadenoma juga tidak akan berkembang menjadi kanker, layaknya fibrosis serta kista. 5. Intraductal papilloma Intraductal papilloma juga merupakan tumor jinak yang tidak berpotensi kanker dan keberadaannya terbentuk pada kelenjar susu. Kondisi ini rentan dialami mereka yang berusia 35 hingga 55 tahun. Biasanya, intraductal papilloma bisa diraba berupa satu benjolan cukup besar yang terletak dekat dengan puting, atau bisa juga berbentuk beberapa benjolan kecil yang terletak jauh dari puting. Jika intraductal papilloma terdiri hanya dari satu benjolan saja dan berada dekat dengan puting, maka kondisi ini bukan faktor risiko peningkatan kanker payudara. Itulah penjelasan terkait beberapa kondisi yang dapat menyebabkan benjolan pada payudara selain kanker. Mulai dari kelainan fibrokistik, fibrosis, hingga intraductal papilloma. Akan tetapi, kamu harus tetap waspada dan memeriksakan diri ke dokter jika benjolan payudara tumbuh bersamaan dengan benjolan di ketiak atau disertai beberapa gejala lain. Contohnya seperti puting yang berputar ke dalam, kulit berlesung atau keluarnya cairan puting yang disertai darah. Sebab, beberapa gejala tersebut merupakan indikasi awal akan kanker payudara. Berikut adalah rekomendasi dokter spesialis yang siap menjawab semua pertanyaan kamu: 1. dr. Rahmawati Minhajat, PhD, Sp.PD-KHOM Beliau merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Hematologi dan Onkologi Medik) yang aktif melayani pasien di RS Stella Maris Makassar. Beliau yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini, dapat memberikan layanan konsultasi seputar hematologi dan onkologi medik. 2. dr. Haris Maruli, Sp.B(K)Onk Beliau merupakan seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RSUP Persahabatan, RS Premier Jatinegara. Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini, dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi. 3. dr. Bajuadji, Sp.B (K) Onk dr. Bajuadji, Sp.B(K)Onk merupakan seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Mayapada Tangerang. Beliau tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia dan dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi. sumber: halodoc.com Referensi: NHS UK. Diakses pada 2022. Breast Lumps. Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Breast Lump: Early Evaluation is Essential. Medical News Today. Diakses pada 2022. What are Breast Lumps? WebMD. Diakses pada 2022. Breast Lumps: Causes and When to Call a Doctor

Read article
6 Pilihan Obat Sakit Gigi Anak yang Aman Digunakan

Sakit gigi bisa sangat mengganggu dan membuat Si Kecil menjadi lebih rewel. Maka dari itu, orangtua biasanya akan mencari tahu apa saja obat sakit gigi anak yang bisa digunakan untuk meredakan gejala. Selain memperhatikan kandungan dan keefektivannya, ibu juga harus memperhatikan sisi keamanan dalam memilih obat sakit gigi untuk anak. Sakit gigi pada anak sebenarnya umum dan bisa terjadi karena beberapa hal, mulai dari pembusukan gigi, penumpukan plak, gigi berlubang, gigi tumbuh, atau makanan yang terperangkap di antara gigi. Selain mengeluhkan gejala, sakit gigi pada anak juga bisa diketahui dengan cara mengecek apakah ada tanda perubahan warna gigi atau melihat gigi yang patah ataupun longgar. Memilih Obat Sakit Gigi untuk Anak Setelah mengetahui keluhan sakit gigi pada anak, ayah dan ibu bisa mencoba menemukan perawatan dan obat yang dibutuhkan. Ada beberapa jenis obat dan perawatan yang bisa digunakan untuk mengatasi sakit gigi pada anak, di antaranya: 1. Parasetamol Acetaminophen atau paracetamol merupakan salah satu obat sakit gigi yang paling populer. Paracetamol juga dapat meredakan nyeri gusi, sakit kepala, demam, dan meriang yang sering menyertai sakit gigi. Obat ini dapat dibeli tanpa harus menebus resep dokter. Meski begitu, pastikan untuk selalu membaca dan mengikuti saran penggunaan yang ada di kemasan obat atau tanyakan pada apoteker. Obat ini dapat diberikan sebagai pereda sakit gigi pada anak usia 2 bulan ke atas yang lahir setelah usia 37 minggu, jika berat badannya lebih dari 4 kilogram. Dosis parasetamol untuk bayi usia 2-3 bulan berbeda dengan anak yang usianya lebih tua. 2. Ibuprofen Selain parasetamol, sakit gigi pada anak juga bisa diatasi dengan mengonsumsi obat ibuprofen. Obat ini termasuk dalam golongan antinyeri NSAID yang bekerja untuk mencegah produksi zat penyebab peradangan dalam tubuh. Ibuprofen boleh diberikan sebagai obat sakit gigi pada anak mulai usia 3 bulan jika berat badannya 5 kilogram atau lebih. Hindari memberikan obat ini jika anak memiliki masalah asma, ginjal, dan hati serta gangguan pembekuan darah serta selalu tanyakan dosis obat yang tepat. 3. Membersihkan Gigi dengan Floss Selain pengobatan secara medis, orangtua dapat memberikan obat sakit gigi secara alami. Cara ini juga dapat dilakukan beriringan dengan pengobatan medis. Salah satunya dengan membersihkan gigi dengan floss. Bantu anak menghilangkan sisa makanan yang mungkin terperangkap di antara giginya. Lakukan dengan lembut dan hati-hati saat flossing, karena gusi anak mungkin sensitif. 4. Kumur dengan Air Garam Hangat Campurkan sekitar satu sendok teh garam ke dalam secangkir kecil air hangat. Mintalah anak berkumur dengan larutan selama sekitar 30 detik kemudian buang. Ini dapat membunuh bakteri di sekitar area gigi yang sakit dan mendorong penyembuhan lebih cepat. 5. Gunakan Kompres Dingin Oleskan kompres dingin ke pipi luar anak di area yang sakit atau bengkak. Orangtua dapat membuatnya dengan membungkus es dengan handuk atau kain kecil. Cobalah kompres selama 15 menit. 6. Bawang Putih Mengompres bagian luar gigi yang sakit dengan bawang putih juga bisa membantu meredakan gejala. Ibu bisa mencoba cara ini, tapi sebaiknya jangan dipaksakan jika Si Kecil merasa tidak nyaman. Apabila obat-obatan di atas tidak mampu meredakan rasa sakit pada gigi anak. Maka sebaiknya bicarakan pada dokter gigi anak untuk pemeriksaan lebih dalam. Pemeriksaan perlu segera dilakukan untuk mencari tahu penyebab sakit gigi pada anak. Dokter mungkin akan memeriksa saluran akar pada gigi anak dan bagian yang lainnya. sumber: halodoc.com Referensi: Kid’s Dentist Tree. Diakses pada 2021. What to Do if Your Child Has a Toothache. Very Well. Diakses pada 2021. Home Remedies for Toothache Relief.

Read article
Inilah Mitos Tentang Mata Kedutan Sebelah Kiri

“Ada banyak mitos yang beredar tentang mata kedutan sebelah kiri. Padahal, kedutan mata adalah hal yang bisa dijelaskan secara medis, yang disebut dengan istilah myokymia.” Mata kedutan sebelah kiri adalah hal yang biasa terjadi. Namun, tradisi dan budaya di suatu daerah kerap kali membuatnya jadi lebih “terbumbui”. Misal, ada mitos yang mengatakan bahwa hal ini merupakan pertanda baik, atau sebaliknya. Dalam dunia medis, mata kedutan disebut dengan istilah myokymia. Kondisi ini terjadi ketika otot-otot mata mengalami kejang berulang kali. Kebanyakan mata kedutan hanya berlangsung beberapa menit, tapi kadang-kadang bisa berlangsung selama berhari-hari atau lebih. Mitos Mata Kedutan Sebelah Kiri dari Berbagai Negara Masih banyak orang yang mengaitkan mata kedutan sebelah kiri dengan kepercayaan-kepercayaan tertentu. Berikut mitos tentang mata kedutan sebelah kiri di berbagai negara: 1. Indonesia Di Indonesia, mata kedutan sebelah kiri sering dianggap sebagai pertanda baik. Apabila kamu mengalami kedutan di sudut mata sebelah kiri, itu artinya kamu akan bertemu dengan sanak saudara jauh yang telah lama berpisah. 2. China Begitu juga dengan kepercayaan yang beredar di China. Mata kedutan sebelah kiri dipercaya menandakan datangnya keberuntungan atau bahkan hujan emas yang besar. Namun, ada juga sebagian orang Tionghoa yang percaya bahwa mata kedutan di sebelah kiri menandakan bahwa kamu akan segera menangis. 3. India Mitos mata kedutan sebelah kiri di India adalah kebalikan dari mitos yang beredar di China. Di India, mata kedutan sebelah kiri dianggap tidak menguntungkan. Namun, hal ini juga tergantung jenis kelamin. Bila wanita yang mengalaminya, maka hal itu pertanda baik. Sebaliknya, mata kedutan sebelah kiri menjadi pertanda buruk bila pria yang mengalaminya. 4. Beberapa Wilayah di Afrika Di bagian tertentu Afrika, kedutan di kelopak mata bawah menandakan bahwa kamu akan segera menetes kan air mata. Sedangkan bila kelopak mata bagian atas yang bergerak-gerak, itu artinya kamu akan bertemu seseorang yang tidak terduga. Orang Nigeria menganggap mata kedutan di sebelah kiri sebagai pertanda kesialan. 5. Hawaii Di Hawaii, mata kedutan di sebelah kiri menandakan kedatangan orang asing. Ada juga versi lain dari mitos tersebut, yaitu bila kedutan di mata kiri berlangsung terus-menerus, hal itu bisa menjadi pertanda kematian dalam keluarga. Apakah Ada Penjelasan Ilmiahnya? Di balik mitos-mitos yang beredar di atas, ada penjelasan ilmiah mengenai mata kedutan sebelah kiri. Meskipun sensasi kedutan yang kadang muncul di dalam atau di sekitar kelopak mata dapat menyebabkan iritasi, kebanyakan mata kedutan bukan merupakan kondisi yang serius. Mata kedutan sebelah kiri biasanya tidak berbahaya, karena seringkali dipicu oleh berbagai kegiatan sehari-hari, seperti kelelahan, kurang tidur, merokok, mengonsumsi kafein atau alkohol. Selain itu, ketegangan mata akibat menonton televisi, bermain gadget, atau bekerja di depan layar komputer terlalu lama juga dapat memicu mata kedutan sebelah kiri. Jika mata kedutan sebelah kiri disebabkan oleh hal-hal tersebut, kamu bisa mengatasinya dengan beristirahat dan mengurangi asupan kafein atau alkohol. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, mata kedutan sebelah kiri juga bisa dikaitkan dengan gangguan neurologis, seperti epilepsi, penyakit Parkinson, atau sindrom Tourette. Kapan Mata Kedutan Sebelah Kiri Harus Diwaspadai? Kedutan mata jarang menjadi tanda kondisi serius yang memerlukan perawatan medis darurat. Namun, bila kedutan terjadi jangka panjang atau kronis, bisa menjadi indikasi gangguan otak atau sistem saraf yang lebih serius. Kamu mungkin perlu menemui dokter jika mengalami kedutan mata kronis bersama dengan salah satu gejala berikut: Mata merah, bengkak, atau mengeluarkan cairan yang tidak biasa. Kelopak mata atas terkulai. Kelopak mata benar-benar menutup setiap kali berkedut. Kedutan berlanjut selama beberapa minggu. Kedutan mulai memengaruhi bagian lain dari wajah. Itulah sedikit pembahasan mengenai mitos kedutan mata sebelah kiri dan penjelasan medis yang sebenarnya. sumber: Halodoc.com Referensi: Penmai. Diakses pada 2021. Myths About Left Eye Twitching. All About Vision. Diakses pada 2021. Eye Twitching: 8 Causes and Treatments. Healthline. Diakses pada 2021. Eyelid Twitch.

Read article
Hati-Hati, 5 Bahaya Berhubungan Intim saat Hamil Muda

Berhubungan intim saat hamil muda dapat menjadi topik yang kurang nyaman untuk dibicarakan, tetapi sangat penting untuk dipahami. Hamil muda umumnya merujuk pada masa kehamilan pada trimester pertama, yaitu 0-12 minggu. Dalam artikel ini, kita akan membahas bahaya yang mungkin terjadi jika melakukan hubungan intim saat hamil muda. 1. Risiko Keguguran Berhubungan intim saat hamil muda dapat meningkatkan risiko keguguran. Hal ini terjadi karena orgasme dapat menyebabkan kontraksi pada rahim dan merangsang pelepasan prostaglandin, hormon yang dapat memicu keguguran. Jika ada risiko keguguran, dokter biasanya akan merekomendasikan untuk menghindari hubungan intim sampai risiko telah berkurang. 2. Infeksi Saat hamil, sistem kekebalan tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Berhubungan intim dapat meningkatkan risiko infeksi pada saluran kemih, vagina, dan serviks. Infeksi pada saluran kemih dapat menyebabkan gejala seperti nyeri saat buang air kecil, demam, dan nyeri panggul. Infeksi pada vagina dapat menyebabkan gatal, nyeri, dan keputihan. Infeksi pada serviks dapat menyebabkan perdarahan atau bahkan keguguran. 3. Plasenta Previa Plasenta Previa adalah kondisi di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh pembukaan serviks. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan dan berpotensi mengancam kehidupan ibu dan janin. Berhubungan intim dapat meningkatkan risiko plasenta previa karena gerakan yang kuat dan orgasme dapat merusak plasenta yang lemah. 4. Kelahiran Prematur Berhubungan intim saat hamil muda dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Hal ini terjadi karena orgasme dapat merangsang kontraksi pada rahim dan menyebabkan pembukaan serviks. Jika serviks terbuka terlalu dini, hal ini dapat menyebabkan kelahiran prematur. 5. Perdarahan Perdarahan saat hamil muda dapat menjadi tanda adanya masalah kehamilan. Berhubungan intim dapat meningkatkan risiko perdarahan pada trimester pertama karena gerakan yang kuat dan orgasme dapat merusak jaringan lemah di dalam rahim. Meskipun berhubungan intim saat hamil muda dapat meningkatkan risiko beberapa masalah, banyak wanita hamil yang masih merasa nyaman dan aman untuk melakukan aktivitas ini. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika memiliki riwayat keguguran atau masalah kehamilan lainnya sebelum melakukan hubungan intim. Selain itu, pastikan juga untuk menggunakan posisi yang nyaman dan menghindari gerakan yang kuat. Jangan ragu untuk menghentikan aktivitas jika merasa tidak nyaman atau ada tanda-tanda masalah. Ingatlah bahwa keselamatan Anda dan bayi Anda adalah yang terpenting.

Read article