Artikel Kesehatan

8 Tips Menjaga Tubuh Tetap Energik saat Mengasuh Anak

Menjadi seorang ibu yang mengasuh anak bisa sangat melelahkan dan memakan banyak energi. Dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan, penting untuk mengambil waktu untuk diri sendiri dan menjaga kebugaran fisik dan mental. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga tubuh tetap energik saat mengasuh anak: 1. Istirahat yang Cukup Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan energi tubuh. Cobalah untuk tidur setidaknya 7-8 jam setiap malam. Jika anak Anda masih terlalu kecil dan sering bangun tengah malam, sebaiknya cari waktu di siang hari untuk istirahat dan tidur. 2. Olahraga Teratur Olahraga bisa membantu meningkatkan energi dan kekuatan tubuh, serta mengurangi stres dan kecemasan. Cobalah untuk melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga setidaknya 30 menit setiap hari. Jika sulit menemukan waktu untuk olahraga, cobalah melakukannya bersama anak Anda seperti bermain bola atau bersepeda. 3. Konsumsi Makanan Sehat Makanan yang sehat dan seimbang sangat penting untuk menjaga energi dan kesehatan tubuh. Pilihlah makanan yang kaya nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, protein rendah lemak, dan lemak sehat seperti asam lemak omega-3. Hindari makanan olahan dan makanan tinggi gula dan lemak jenuh. 4. Minum Air yang Cukup Kekurangan air bisa membuat tubuh merasa lelah dan tidak bertenaga. Pastikan untuk minum air yang cukup setiap hari, minimal 8 gelas per hari. Jika sulit minum air putih, cobalah menambahkan buah atau sayuran segar ke dalamnya. 5. Jangan Lupa Sarapan Sarapan adalah makanan paling penting sepanjang hari. Makanan sarapan yang seimbang dapat membantu tubuh mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk memulai hari. Pilih makanan yang kaya akan serat dan protein seperti oatmeal, telur rebus, buah segar, atau yoghurt. 6. Minta Bantuan Jangan ragu untuk meminta bantuan dari orang lain jika merasa kewalahan atau lelah. Mintalah bantuan dari keluarga atau teman untuk mengasuh anak Anda agar Anda bisa mengambil waktu untuk istirahat atau melakukan aktivitas yang menyenangkan. Anda juga bisa mencari dukungan dari kelompok orang tua yang serupa. 7. Buat Jadwal yang Teratur Membuat jadwal yang teratur bisa membantu mengurangi stres dan kecemasan. Buat jadwal harian yang mencakup waktu untuk mengasuh anak, waktu istirahat, waktu untuk bekerja atau melakukan aktivitas lainnya. Hal ini akan membantu Anda merasa lebih terorganisir dan meminimalkan rasa terburu-buru. 8. Ambil Waktu untuk Diri Sendiri Sesekali ambil waktu untuk diri sendiri dan lakukan sesuatu yang Anda nikmati seperti membaca buku

Read article
4 Tahapan Perkembangan Kognitif Si Kecil dalam Teori Piaget

“Perkembangan kognitif anak mengacu pada proses mengingat, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah. Perkembangan ini bisa berbeda-beda pada tiap anak. Psikolog J. Piaget membagi perkembangan kognitif anak pada empat tahap berdasarkan usia anak.” Halodoc, Jakarta – Secara garis besar, kognitif adalah berbagai kegiatan mental yang dapat menjadikan seseorang bisa mengaitkan, menilai, dan memberikan pertimbangan terhadap suatu kejadian. Alhasil, mereka bisa memperoleh pengetahuan setelah itu. Aspek kognitif memiliki hubungan yang sangat erat dengan tingkat inteligensi atau kecerdasan seseorang. Misalnya, saat kamu sedang belajar, mencoba memecahkan masalah, dan menciptakan sebuah ide. Pengertian Kognitif dari Para Ahli Sementara itu, para ahli juga memiliki pendapat masing-masing terkait definisi kognitif. Berikut beberapa di antaranya: Williams dan Susanto menyebutkan bahwa kognitif adalah suatu cara seseorang bersikap, mengambil tindakan, dan cepat atau lambatnya respons saat menghadapi masalah. Neisser mengatakan bahwa kognitif merupakan proses memperoleh, mengatur, dan memakai ilmu pengetahuan yang ada. Gagne yang berpendapat bahwa kognitif berarti proses internal yang terjadi pada pusat saraf manusia saat berpikir. Drever menyebut kalau kognitif merupakan suatu istilah yang mencakup proses pemahaman, yaitu sudut pandang, penilaian, logika atau penalaran, imajinasi, dan bagaimana mengartikan makna.  Piaget yang mengartikan kognitif sebagai proses adaptasi pada seorang anak dan mengartikan objek maupun semua peristiwa pada kondisi sekitarnya. Apa Saja Fungsi Kognitif? Fungsi kognitif dapat membuat seseorang lebih mudah berinteraksi dan bergaul. Agar lebih jelas, berikut beberapa peran penting dari fungsi kognitif yang perlu orang tua ketahui: 1.Perhatian Perhatian berperan sebagai penyeleksi datangnya rangsangan yang selanjutnya dapat menjadi perhatian utama dan secara bersama bisa diabaikan. Rangsangan bisa berupa suara, bau, atau gambar. 2.Daya ingat atau memori Fungsi ini berhubungan dengan tingkat konsentrasi dan fokus. Semakin tinggi tingkat fokus, tentu semakin baik daya ingatnya. Ini menunjukkan proses informasi akan masuk ke otak dan bagaimana otak menyimpannya. 3.Peran eksekutif Selanjutnya, fungsi eksekutif yang mengarahkan seseorang untuk bisa menjadi seorang perencana yang baik dan merealisasikannya. Mudahnya, melalui fungsi ini orang tua bisa melihat bagaimana cara sang buah hati menyelesaikan masalah. 4.Kemampuan untuk berbahasa Aspek kemampuan berbahasa berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam merangkai kata ketika berbicara dengan orang lain. Setiap individu mempunyai kapabilitas berbahasa yang pastinya tidak sama, bergantung dari bagaimana fungsi kognitifnya. 5.Merasa dan mengamati Adanya fungsi kognitif seharusnya bisa membuat seseorang mengenali dan merasakan semua yang ada pada lingkungan sekitar. Contohnya, mereka bisa membedakan buah semangka dengan melon, buah lemon dan jeruk, atau lainnya. Dasar Teori Pendekatan Kognitif Lalu, apa sebenarnya dasar dari teori pendekatan kognitif? Mudahnya, teori belajar kognitif adalah suatu teori pembelajaran yang lebih berfokus pada bagaimana proses belajar daripada hasil dari pembelajaran. Teori ini menyebutkan, seseorang tidak hanya menunjukkan kaitan antara rangsangan dan respons saat belajar, tetapi juga sikap untuk mencapai apa yang menjadi tujuan belajarnya. Ada 5 prinsip dalam dasar teori belajar kognitif dalam proses belajar, yaitu: Proses yang lebih penting daripada hasilnya. Sudut pandang dan cara memahami dalam mencapai semua tujuan juga menunjukkan sikap. Pemisahan materi belajar jadi komponen yang lebih sederhana dan belajar secara terpisah. Setiap murid harus menunjukkan keaktifan dalam belajar. Perlu proses berpikir yang kompleks saat belajar. Pendekatan Kognitif Pendekatan kognitif adalah istilah yang menyebutkan kalau tingkah laku menjadi aspek penting yang membuat seseorang melalui proses mental. Hal ini selanjutnya dapat membantu meningkatkan kapabilitas dalam memberi nilai, membandingkan, maupun merespons rangsangan sebelum muncul reaksi Secara sederhana, pendekatan ini berfokus pada isi pikiran manusia sehingga bisa memperoleh pengalaman, lebih mudah memahami, dan lainnya. Tahapan Perkembangan Kognitif Anak dalam Teori Piaget Melansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menurut J. Piaget, awal masa remaja terjadi transformasi kognitif yang besar menuju cara berpikir yang lebih abstrak, konseptual, dan berorientasi ke masa depan (future oriented). Remaja mulai menunjukkan minat dan kemampuan di bidang tulisan, seni, musik, olahraga, dan keagamaan. Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental. Lantas, seperti apa sih tahapan teori Piaget dalam perkembangan kognitif anak? 1.Tahap Sensorimotor (Usia 18-24 bulan) Tahap sensorimotor adalah yang pertama dari empat tahap dalam teori Piaget mengenai perkembangan kognitif anak Piaget. Selama periode ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh). Perkembangan utama selama tahap sensorimotor adalah pemahaman bahwa ada objek dan peristiwa terjadi di dunia secara alami dari tindakannya sendiri. Misalnya, jika ibu meletakkan mainan di bawah selimut, anak tahu bahwa main yang biasanya ada (dia lihat) kini tidak terlihat (hilang), dan anak secara aktif mencarinya. Pada awal tahapan ini, anak berperilaku seolah mainan itu hilang begitu saja. 2.Tahap Praoperasional (Usia 2-7 Tahun) Tahap ini dimulai sekitar 2 tahun dan berlangsung hingga kira-kira 7 tahun. Selama periode ini, anak berpikir pada tingkat simbolik tapi belum menggunakan operasi kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan logika atau mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran. Perkembangan anak terdiri dari membangun pengalaman tentang dunia melalui adaptasi dan bekerja menuju tahap (konkret) ketika ia bisa menggunakan pemikiran logis. Selama akhir tahap ini, anak secara mental bisa merepresentasikan peristiwa dan objek (fungsi semiotik atau tanda), dan terlibat dalam permainan simbolik. 3.Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 Tahun) Perkembangan kognitif anak di tahap ini berlangsung sekitar usia 7 hingga 11 tahun, dan ditandai dengan perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional. Piaget menganggap tahap konkret sebagai titik balik utama dalam perkembangan kognitif anak, karena menandai awal pemikiran logis. Pada tahapan ini, Si Kecil cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran atau pemikiran logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada objek fisik. Anak mulai menunjukkan kemampuan konservasi (jumlah, luas, volume, orientasi). Meskipun anak bisa memecahkan masalah dengan cara logis, mereka belum bisa berpikir secara abstrak atau hipotesis. 4.Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas) Perkembangan kognitif anak menurut tahap terakhir menurut Piaget dimulai sekitar usia 12 tahun dan berlangsung hingga dewasa. Saat remaja memasuki tahap ini, mereka memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak dengan memanipulasi ide di kepalanya, tanpa ketergantungan pada manipulasi konkret. Seorang remaja bisa melakukan perhitungan matematis, berpikir kreatif, menggunakan penalaran abstrak, dan membayangkan hasil dari tindakan tertentu. Level Kognitif Membicarakan kognitif sebenarnya tidak lepas dari bagaimana siswa mengerjakan soal ketika ujian. Inilah sebabnya, penting…

Read article
Badan Lemas dan Kelelahan, Kenali 6 Gejala Alami Asthenia

Asthenia adalah kondisi medis yang ditandai oleh kelemahan, kelelahan, dan rasa lelah yang berlebihan. Gejala asthenia bisa bervariasi dari kasus ringan hingga berat dan bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang. Gejala alami asthenia bisa sangat berbeda-beda pada setiap orang. Namun, beberapa gejala yang umum ditemukan pada orang yang mengalami asthenia antara lain: 1. Kelelahan Kelelahan adalah gejala utama asthenia. Orang yang mengalami asthenia biasanya merasa lelah secara fisik dan mental. Kelelahan fisik bisa terasa bahkan setelah melakukan aktivitas ringan. Kelelahan mental bisa menyebabkan sulit berkonsentrasi dan kesulitan memori. 2. Hilangnya Energi Orang yang mengalami asthenia cenderung kehilangan energi dan motivasi untuk melakukan kegiatan yang biasanya menyenangkan. Kehilangan energi juga bisa menyebabkan seseorang merasa tidak bertenaga dan sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. 3. Kelemahan Otot Kelemahan otot bisa terjadi pada beberapa bagian tubuh atau di seluruh tubuh, dan dapat membuat seseorang merasa tidak berdaya dan lelah secara fisik. Kelemahan otot adalah gejala yang paling umum ditemukan pada orang yang mengalami asthenia. 4. Kesulitan Tidur Asthenia bisa menyebabkan kesulitan tidur, di mana seseorang mengalami insomnia atau kesulitan untuk tidur nyenyak. Kesulitan tidur bisa memperburuk gejala asthenia dan membuat seseorang merasa lebih lelah dan kelelahan selama aktivitas sehari-hari. 5. Kecemasan dan Depresi Asthenia bisa menyebabkan kecemasan dan depresi, di mana seseorang merasa khawatir atau sedih secara berkelanjutan. Kecemasan dan depresi bisa memperburuk gejala asthenia dan membuat seseorang sulit untuk mengatasi kelelahan dan kelemahan. 6. Gangguan Pencernaan Asthenia bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare, sembelit, dan sakit perut. Gangguan pencernaan bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu kualitas hidup seseorang. Penyebab asthenia bisa bervariasi, dari kondisi medis hingga gaya hidup. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan asthenia antara lain: 1. Kelelahan Fisik atau Mental Kelelahan fisik atau mental yang berlebihan bisa menyebabkan asthenia. Hal ini bisa terjadi karena terlalu banyak bekerja atau berolahraga, kurang tidur, atau stres. 2. Kurang Nutrisi Kekurangan nutrisi, seperti vitamin B12 dan asam folat, bisa menyebabkan asthenia. Kekurangan nutrisi bisa terjadi karena makanan yang tidak seimbang atau masalah pencernaan yang menyebabkan tubuh sulit menyerap nutrisi dari makanan. Cara Pencegahan dan Penanganan Asthenia Karena kondisi ini berkaitan dengan penyakit lain, cara pencegahannya dan penanganannya akan berbeda pula. Bahkan dengan pencegahan, asthenia tidak bisa sepenuhnya terhindari. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan, seperti: Berolahraga dengan teratur. Mengonsumsi makanan bernutrisi. Meminum obat sesuai resep dokter. Tidur yang cukup. Mengonsumsi vitamin dan suplemen. Mengurangi kafein dan alkohol. Untuk penanganannya harus sesuai dengan penyakit yang kamu alami. Tetapi, cara terbaik menangani penyakit dengan akurat adalah melalui konsultasi pada dokter. Hal ini dapat membantu kamu untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan pengobatan sesuai kebutuhan.

Read article
Apa bahaya dari kolestrol tinggi dalam tubuh? Ini penjelasanya.

Kolesterol adalah zat lemak alami yang ditemukan dalam tubuh dan diperlukan untuk fungsi tubuh yang sehat, seperti pembentukan membran sel dan produksi hormon. Namun, terlalu banyak kolesterol dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Berikut adalah informasi tentang bahaya kolestrol tinggi dalam tubuh dan cara menghindarinya. Apa itu kolestrol tinggi? Kolesterol tinggi, juga dikenal sebagai hiperkolesterolemia, adalah kondisi di mana kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi. Terdapat dua jenis kolesterol dalam darah, yaitu kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL). Kolesterol baik membantu menghilangkan kolesterol jahat dari darah, sedangkan kolesterol jahat menyumbat arteri dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Apa bahaya dari kolestrol tinggi dalam tubuh? Kolestrol tinggi dalam tubuh meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Kolesterol jahat yang menumpuk di dalam arteri menyebabkan penyempitan arteri dan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke. Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis atau pengerasan arteri, yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan masalah kesehatan yang serius. Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes. Hal ini karena tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat menyebabkan penumpukan lemak di dalam pembuluh darah, membatasi aliran darah dan menurunkan fungsi organ tubuh. Bagaimana cara mencegah kolestrol tinggi dalam tubuh? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kolestrol tinggi dalam tubuh, antara lain: Mengonsumsi makanan yang sehat: konsumsi makanan yang rendah lemak jenuh dan kolesterol tinggi, serta banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Olahraga teratur: olahraga secara teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Berhenti merokok: rokok dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Menghindari stres: stres dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, sehingga penting untuk menghindari atau mengelola stres. Berkonsultasi dengan dokter: dokter dapat melakukan pemeriksaan kolesterol dan memberikan saran tentang bagaimana cara menurunkan kadar kolesterol jika terlalu tinggi. Kolesterol tinggi dalam tubuh dapat menjadi masalah kesehatan serius jika tidak ditangani dengan baik. Dengan mengadopsi gaya hidup sehat, seperti makan makanan yang sehat, olahraga teratur, dan berhenti merokok, serta berkonsultasi dengan dokter secara teratur, kita dapat membantu menjaga kadar kolesterol dalam darah tetap sehat.

Read article
Jantung Tiba-tiba Berdetak Kencang? Mungkin ini Gejalanya

Jantung berdetak kencang adalah gejala umum yang dapat dialami oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan, dan dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius. Jika Anda mengalami gejala ini secara terus-menerus atau terjadi secara tiba-tiba, sangat penting untuk mengambil tindakan medis segera. Berikut ini adalah informasi yang perlu Anda ketahui tentang gejala jantung berdetak kencang. Apa itu jantung berdetak kencang? Jantung berdetak kencang adalah kondisi ketika denyut jantung Anda lebih cepat dari biasanya, terasa kuat dan terasa berdebar. Beberapa orang juga melaporkan sensasi seperti jantung melompat atau terlompat-lompat. Jantung berdetak kencang bisa terjadi pada siapa saja, dan dalam kebanyakan kasus bukanlah tanda adanya masalah jantung yang serius. Namun, pada beberapa kasus, jantung berdetak kencang bisa menjadi tanda masalah jantung yang lebih serius, seperti aritmia atau gangguan irama jantung. Jika Anda mengalami jantung berdetak kencang, terutama jika disertai gejala lain seperti sesak napas atau nyeri dada, segeralah ke dokter atau pusat kesehatan terdekat. Apa penyebab jantung berdetak kencang? Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan jantung berdetak kencang, seperti stres, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, obat-obatan tertentu, atau aktivitas fisik yang intens. Jantung berdetak kencang juga dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasar, seperti: Aritmia: Gangguan irama jantung yang dapat menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Penyakit jantung koroner: kondisi ketika arteri yang memasok darah ke jantung tersumbat, dapat menyebabkan jantung berdetak kencang, nyeri dada, dan sesak napas. Hipertiroidisme: kondisi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon, yang dapat mempercepat denyut jantung. Anemia: kondisi ketika tubuh tidak memiliki sel darah merah yang cukup, yang dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat untuk mengimbangi kekurangan oksigen. Serangan panik atau kecemasan: kondisi ketika stres atau kecemasan menyebabkan denyut jantung meningkat. Bagaimana cara mengobati jantung berdetak kencang? Jika Anda mengalami jantung berdetak kencang yang terus-menerus atau terjadi secara tiba-tiba, segeralah mencari perawatan medis. Dokter dapat melakukan tes dan menentukan apakah jantung berdetak kencang Anda disebabkan oleh masalah kesehatan yang lebih serius atau bukan.

Read article