Garut, Dinkesprov Sulteng – UPT Puskesmas Banjarwangi Kabupaten Garut menerima kunjungan Kerja Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah beserta rombongan, Senin (19/06/2023).
Rombongan dipimpin Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, dr I Komang Adi Sujendra, Sp.PD. Kunjungan tersebut dalam rangka Kaji Tiru tentang Integritas Layanan Primer di UPT Puskesmas Banjarwangi.
BKPK Kementerian Kesehatan menilai keberhasilan dalam menerapkan Integrasi Layanan Primer (ILP), Puskesmas Banjarwangi Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat dipilih sebagai tempat belajar Kaji Tiru Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 3 hari tersebut, dimanfaatkan oleh seluruh tim dengan sebaik-baiknya dengan melakukan kunjungan ke beberapa lokasi antara lain Puskesmas Banjarwangi dan Posyandu Prima percontohan di Desa Wangunjaya dan Desa Talagajaya.
Kabupaten Garut merupakan pilot project (lokus) yang dipilih oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2022. Salah satu lokus yang terpilih di Indonesia untuk melaksanakan uji coba Integrasi Layanan Primer (ILP).
Kecamatan Banjarwangi sebagai wilayah kerja Puskesmas Banjarwangi terletak di wilayah selatan Kabupaten Garut dengan jarak kurang lebih 48 km dari ibukota Kabupaten dengan waktu tempuh sekitar 2,5-3 jam. Banjarwangi berada pada
Ketinggian 600 – 700 m dengan luas wilayah kerja kurang lebih 12.479 Ha dan terdiri dari 11 desa. Total tenaga di Puskesmas Banjarwangi sebanyak 69 orang, dimana 55 orang di dalam Gedung puskesmas dan 14 orang di luar gedung puskemas. Tenaga di dalam gedung puskesmas terdiri dari 19 PNS, 5 PPPK, 1 PTT, 2 NS, 9 BLUD, dan 19 sukarela. Sedangkan tenaga di luar gedung puskesmas (di desa) terdiri dari 4 PNS, 8 tenaga BLUD, dan 2 sukarela.
Pada transformasi pelayanan primer, terdapat perubahan paradigma dalam pelayanan di Puskesmas, tidak lagi hanya berbasis pada penyakit/program, tetapi pendekatan pelayanan sesuai dengan siklus hidup yang diintervensi melalui klaster oleh semua program sehingga pelayanan di Puskesmas akan lebih terintegrasi dan komprehensif.
Adapun klaster pelayanan yang dimaksud, dikelompokkan dalam 4 klaster yakni klaster manajemen, klaster ibu hamil dan nifas, bayi dan balita serta anak dan remaja, klaster usia produktif, lansia serta klaster penanggulangan penularan penyakit. Dari klaster tersebut kemudian diintervensi sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ada.
“Namun demikian, integrasi ini masih memiliki beberapa kendala diantaranya aplikasi yang masih belum optimal, sumber daya manusia, jaringan di puskesmas yang kurang mendukung, sarana dan prasarana yang belum memadai.
Sebelum paparan, tim Uji Petik yang dipimpin Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah disambut oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Garut. Disamping itu, Kepala Puskesmas Banjarwangi Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut Baru, Mahmud, S.Kep, Ns.,M.Si juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan dari Provinsi Sulawesi Tengah.