UPT Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Palu Gelar Diklat ACLS bagi Dokter Fasyankes se-Sulawesi Tengah

Palu, 22–28 September 2025 – UPT Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan (Pelkes) Palu Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah bekerja sama dengan program SOPHI (Strengthening of Primary Health Care in Indonesia) menyelenggarakan Pelatihan Advanced Cardiac Life Support (ACLS) / Bantuan Hidup Jantung Lanjut (BHJL).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala UPT Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Palu, Fadlun, SKM, M.A.P dan menghadirkan 25 dokter dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang tersebar di 10 kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah.

Pelatihan berlangsung selama 7 hari di Hotel Khas Palu, dengan tujuan meningkatkan keterampilan dokter dalam penanganan kegawatdaruratan jantung. Materi yang diberikan meliputi Bantuan Hidup Dasar (BHD) dengan AED, tatalaksana jalan napas, interpretasi EKG, terapi listrik, hingga penanganan sindrom koroner akut dan aritmia. Proses pembelajaran dilakukan melalui ceramah interaktif, diskusi kasus, praktik langsung, hingga simulasi megacode.

Ketua panitia penyelenggara, Anna Fitriana, S.IP., M.Si, yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Penyelenggaraan Kediklatan, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk komitmen dalam meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan.

Dalam sambutannya, Fadlun menegaskan pentingnya keterampilan penanganan kegawatdaruratan jantung bagi tenaga medis di lini terdepan. “Keterampilan ACLS harus dikuasai oleh dokter di puskesmas agar pelayanan gawat darurat lebih cepat, tepat, dan berkontribusi pada peningkatan keselamatan pasien,” ujarnya.

Kegiatan ini didukung penuh oleh World Bank melalui program SOPHI Tahun 2025. Peserta yang memenuhi kriteria kelulusan berhak memperoleh sertifikat kompetensi dari Kementerian Kesehatan RI dengan jumlah SKP sesuai ketentuan. Melalui pelatihan ini, UPT Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Palu berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitas sumber daya manusia kesehatan di Sulawesi Tengah, khususnya dalam menghadapi kasus gawat darurat jantung.

Sumber : UPT. Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Palu