Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Lakukan Kunjungan kedua Tanggap Darurat Banjir Bandang di Kecamatan Tanantovea, Donggala

Donggala, 31 Mei 2025 – Sebagai bagian dari respons tanggap darurat bencana banjir bandang yang melanda Desa Wombo Induk dan Desa Wombo Kalongo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah melalui UPT P2KT kembali melakukan kunjungan lapangan kedua pada Sabtu, 31 Mei 2025, untuk memastikan keberlanjutan penanganan krisis kesehatan masyarakat terdampak. Kunjungan ini merupakan lanjutan dari kunjungan pertama yang telah dilaksanakan pada Kamis, 29 Mei 2025, sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam merespons bencana secara berkelanjutan dan terstruktur. Kunjungan kedua ini dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Wayan Apriani, SKM., M.Epid., didampingi oleh Kepala Seksi Pelayanan Krisis Kesehatan, Mohammad Nasir, SKM., M.A.P, dan Kasubag TU UPT P2KT, Jellyta Horine Elexin Bofe, SKM., M.Si. Keterlibatan para pejabat ini memperkuat koordinasi teknis dan administratif dalam pelaksanaan respons darurat di lapangan Kegiatan ini juga bertepatan dengan kunjungan partisipasi dari Ibu-ibu PKK Kabupaten Donggala serta Danlanal Palu bersama Tim, yang menunjukkan kepedulian bersama terhadap masyarakat terdampak bencana. Tujuan utama kunjungan ini adalah memastikan bahwa pelayanan kesehatan di lokasi terdampak tetap berjalan optimal, serta mengevaluasi tindak lanjut dari hasil asesmen sebelumnya. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan kedua ini meliputi: Dengan dilakukannya kunjungan kedua ini, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menegaskan bahwa penanganan kesehatan dalam situasi bencana tidak berhenti pada tahap awal, tetapi dilaksanakan secara berkelanjutan, terintegrasi, dan adaptif terhadap dinamika di lapangan. . Tim kesehatan juga akan terus memantau kondisi masyarakat dan melakukan tindakan cepat jika ditemukan kejadian luar biasa (KLB) di lokasi pengungsian. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:UPT. P2KT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Humas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Read article
Gubernur Anwar Hafid Instruksikan Penanganan Cepat Banjir di Desa Wombo Kalonggo: Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng Terjunkan Tim Medis

Donggala, 29 Mei 2025 — Menindaklanjuti arahan Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, terkait percepatan penanganan dampak banjir bandang yang melanda Desa Wombo Kalonggo dan Desa Wombo Induk, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah melalui PSC 119 UPT P2KT bekerja sama dengan Puskesmas Wani telah melaksanakan pelayanan kesehatan terpadu bagi warga terdampak pada hari Kamis, 29 Mei 2025. Sebanyak 69 warga dari berbagai kelompok usia mendapatkan layanan kesehatan langsung di lokasi kejadian. Rinciannya sebagai berikut: Pelayanan ini melibatkan 32 tenaga medis, terdiri dari: Dalam pelaksanaan pelayanan ini, tim medis menangani berbagai keluhan, dengan 8 jenis penyakit terbanyak di antaranya: Peran Strategis Public Safety Center (PSC) di Sulawesi Tengah Sebagai garda terdepan dalam layanan kegawatdaruratan dan bencana, Public Safety Center (PSC) telah dibentuk di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah. PSC bertugas: Pada penanganan banjir bandang di Wombo Kalonggo, peran PSC 119 Provinsi sangat krusial dalam mobilisasi tenaga medis, koordinasi lapangan, dan pelaporan cepat kepada pimpinan daerah. Komitmen Pemprov Sulteng dalam Respons Bencana Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas kesehatan, relawan, dan mitra yang telah berkontribusi langsung di lapangan. Pemerintah Provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur Anwar Hafid terus berkomitmen untuk menghadirkan respons cepat, tepat, dan terkoordinasi dalam setiap kejadian bencana, serta menjamin hak masyarakat atas layanan kesehatan yang layak. “Kami akan terus bersiaga dan memastikan kolaborasi lintas sektor dalam setiap situasi darurat. Terima kasih kepada seluruh PSC, nakes, dan pihak-pihak yang telah membantu masyarakat Wombo Kalonggo dan Wombo Induk,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Humas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Read article
Humas Dinkes: Pembentukan UPT Penanggulangan Krisis Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah: Menjawab Tantangan Kesehatan dalam Situasi Krisis

Dalam upaya memperkuat sistem penanggulangan krisis kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah, pemerintah daerah secara resmi membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penanggulangan Krisis Kesehatan (P2KT) pada Juli 2019. Pembentukkan ini dilandasi oleh Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 23 Tahun 2019 sebagai respons terhadap bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi yang melanda wilayah ini pada September 2018. Sebelumnya, pada tahun 2017, terjadi perampingan organisasi di Dinas Kesehatan yang menyebabkan beberapa UPT, termasuk UPT Penanggulangan Krisis Kesehatan dan Matra, dilebur. Tugas dan fungsinya kemudian dimasukkan ke dalam Bidang Pelayanan Kesehatan. Namun, setelah bencana besar Tahun 2018, kebutuhan akan unit khusus yang menangani krisis kesehatan semakin mendesak. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah saat itu, dr. Reny A. Lamadjido, Sp. PK., M. Kes mengusulkan pembentukan kembali UPT yang berfokus pada penanganan krisis kesehatan, sehingga tugas dan fungsi penanganan krisis menjadi lebih jelas dan terstruktur. Struktur dan Tugas UPT P2KT UPT P2KT terdiri dari beberapa unsur kepemimpinan dan teknis, yaitu: Kepala UPT. P2KT Kasubag Tata Usaha Kepala Seksi Kewaspadaan Kepala Seksi Penanganan Krisis Kesehatan Tugas utama UPT. P2KT ini meliputi: Peringatan Dini dan Mitigasi: Mengidentifikasi potensi krisis kesehatan akibat bencana serta melakukan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan. Penanggulangan Krisis Kesehatan: Memberikan pelayanan kegawatdaruratan kesehatan sehari-hari, layanan kesehatan saat terjadi krisis akibat bencana, dan situasi tertentu lainnya. Koordinasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes): Memastikan kesiapan dan sinergi tenaga kesehatan dalam menghadapi krisis. Penyusunan Peta Respon Bencana dan Rencana Kontingensi: Menyediakan data dan skenario penanganan yang diperbarui setiap dua tahun. Pengelolaan Sistem Informasi dan Pelaporan: Memastikan adanya data dan laporan yang akurat mengenai kejadian bencana di tingkat provinsi. Dalam wawancara dengan Humas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Subag Tata Usaha UPT. P2KT, Jellyta Horine Elexin Bofe, SKM., M.Si., menjelaskan bahwa peran UPT. P2KT sangat strategis dalam menghadapi tantangan krisis kesehatan yang semakin kompleks. Beliau menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana. “Kami terus melakukan pembaruan data, meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, serta memperkuat sistem pelaporan agar respons terhadap krisis kesehatan dapat lebih cepat dan tepat sasaran,” ujarnya. Tantangan dan Harapan Meskipun UPT P2KT telah berjalan, masih terdapat beberapa kendala, di antaranya belum lengkapnya peta respon bencana untuk seluruh kabupaten, keterbatasan dalam penyusunan dan pembaruan rencana kontingensi, serta kebutuhan akan pelaksanaan simulasi kesiapsiagaan. Selain itu, penguatan sistem informasi dan sosialisasi mengenai Tim TCK-EMT (Tenaga Cadangan Kesehatan – Emergency Medical Team) juga menjadi prioritas agar tenaga kesehatan di kabupaten/kota, puskesmas, serta masyarakat umum lebih siap dalam menghadapi krisis kesehatan. Seksi kewaspadaan, UPT. P2KT tengah mengembangkan Tim TCK-EMT, yang terdiri dari tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan, farmasi, tenaga gizi, tenaga epidemiologi, tenaga kesehatan lingkungan dan tenaga Kesehatan lainnya) serta tenaga non-kesehatan (logistik, sopir ambulans, administrasi, dan lainnya). Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas daerah dalam menghadapi bencana di masa mendatang. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah terus berkomitmen dalam meningkatkan kapasitas dan efektivitas UPT P2KT untuk menjawab tantangan krisis kesehatan akibat bencana. Dengan adanya koordinasi yang baik antara UPT, pemerintah daerah, serta berbagai pemangku kepentingan, diharapkan kesiapsiagaan dalam menghadapi krisis kesehatan dapat terus ditingkatkan demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Penutup Sebagai masyarakat Sulawesi Tengah, penting bagi kita semua untuk memahami peran dan fungsi UPT P2KT dalam menjaga kesiapsiagaan terhadap krisis kesehatan. Dengan adanya unit ini, kita dapat lebih cepat dan tanggap dalam menghadapi keadaan darurat kesehatan akibat bencana. Jika terjadi situasi darurat kesehatan, masyarakat dapat menghubungi layanan terkait seperti PSC 119 atau pihak berwenang setempat untuk mendapatkan bantuan. Mari bersama-sama mendukung upaya peningkatan sistem penanggulangan krisis kesehatan demi keselamatan dan kesejahteraan kita semua. Sumber : Kasubag TU. UPT. P2KT beserta Staf Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Humas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Kontak 082393679107 Email dinaskesehatan@dinkes.sultengprov.go.id #KesiapsiagaanKesehatan #PenanggulanganKrisis #UPTP2KT #SulawesiTengah

Read article
Serah Terima Pelayanan Medis Indonesia, Dubes RI: Pulang untuk Kembali

HASSA – Seremoni serah terima pelayanan media Indonesia kepada otoritas setempat berlangsung di Ard?çl?, Kota Hassa, Provinsi Hatay, Senin (27/2). Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia Lalu Muhammad Iqbal menyerahkan operasional kesehatan kepada otoritas Turkiye. Dubes Iqbal menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Turkiye atas penerimaan Emergency Medical Team (EMT) Indonesia selama memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat. Iqbal juga menyampaikan, seluruh pihak dari Indonesia sangat Bahagia karena dapat berada di tengah masyarakat Turkiye yang sedang mengalami bencana. “Kami sangat bahagia, sangat senang, karena kami bisa berada dengan saudara-saudara kami bangsa Turki yang saat ini sedang mengalami bencana,” ujar Iqbal. Namun demikian, dengan selesainya pelayanan medis, ini bukan berarti dukungan Indonesia berakhir. Ungkapan ini disampaikan Dubes Iqbal untuk masyarakat Turkiye pada fase pascabencana. “Kami pulang untuk kembali,” imbuhnya. Di sisi lain, Deputi Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Turkiye Arif Cetin menyampaikan Indonesia dan Turkiye memiliki sejarah persahabatan yang panjang. Kedua negara saling membantu, seperti yang ditunjukkan Indonesia dalam memberikan pelayanan kesehatan di Hassa. “Terima kasih kepada Indonesia dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kami,” ujar Cetin. Sejak berlangsung pada 15 hingga 26 Februari 2023 lalu, Rumah Sakit Lapangan Indonesia yang dioperasikan EMT Indonesia mencatat total 2.953 kunjungan. Sedangkan total pasien pada Minggu (26/2) berjumlah 444 orang. Pada Minggu kemarin, dr. Eko Medistianto menyampaikan sebanyak 99 pasien mendapatkan layanan kebidanan dan kandungan, sedangkan 70 warga mendapatkan layanan kegawatdaruratan. “99 pasien mendapatkan layanan kesehatan gigi dan 33 pasien mendapatkan layanan radiologi,” tambah dr. Eko sebagai Koordinator EMT Indonesia. Selain itu, sebanyak 560 anak-anak telah mendapatkan layanan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial. Sementara itu, Ketua Tim Bantuan Kemanusiaan Indonesia Bambang Surya Putra menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh personel EMT sebagai bagian dari bantuan kemanusiaan Indonesia. Bambang juga mengatakan, di setiap kejadian bencana atau katastrofe Indonesia selalu ingin mengambil tempat sebagai bagian dari warga dunia untuk membantu sesamanya. “Dalam melaksanakan bantuan kemanusiaan itu, Pemerintah tidak akan melakukannya sendiri. Kita ingin bersama stakeholder kita, NGO, masyarakat dan dunia usaha untuk bersama-sama dalam penanganan bencana,” tambah Bambang secara terpisah. Hadir pada acara serah terima perwakilan lain Pemerintah Turkiye dari Dinas Sosial Hassa, pihak keamanan Jandarma dan Pemerintah Desa Ard?çl? serta personel EMT Indonesia. Sumber: BNPB  

Read article
Peningkatan Kapasitas Bagi Pendamping Pejabat dan Driver di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Melalui Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) Tahun Anggaran 2023

Palu – Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tengah melalui UPT Pusat Pelayanan Keselamatan terpadu (P2KT) melaksanakan Kegiatan Peningkatan kapasitas (Pelatihan Bantuan Hidup dasar) bagi pendamping pejabat dan driver di lingkup pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Kegiatan dilaksanakan pada hari sabtu 18 maret 2023 di hotel Jazz Palu dengan metode materi,diskusi, dan simulasi. Kegiatan di buka oleh Kepala UPT Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu, Ibu Daeng Dani, SKM.,M.Kes. Narasumber Bapak Sukrang, S.Kep.Ners.,M.Kep dari HIPGABI Sulawesi Tengah dan Ibu Hasnidar, S.Kep.Ners.,M.Kep dari HIPGABI Sulawesi Tengah. Peserta yang hadir 15 orang terdiri dari ajudan/ driver pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Keadaan darurat bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja. Situasi ini mengharuskan masyarakat untuk mengetahui bagaimana melakukan pertolongan pertama kepada korban yang berada pada dalam situasi darurat. Keterampilan melakukan resutitasi jantung (RJP) harus dimiliki setiap orang untuk mengurangi dampak buruk atau keparahan gejala sisa pasien henti jantung. Keterampilan dalam tindakan pertolongan awal ini bertujuan untuk oksigenasi darurat mempertahankan fungsi jantung paru melalu ventilasi dan sirkulasi dapat dipilih spontan sehingga mampu melakukan oksigenasi secara mandiri. Hal ini akan memberikan prognosis yang lebih baik pada pasien, menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pasien. Kehadiran penyelamat yang kompeten selama keadaan darurat yang mengancam jiwa meningkatkan kemungkinan bertahan hidup dari korban. Tidak hanya petugas pelayanan kesehatan saja, tetapi orang awam, termasuk didalamnya adalah pendamping pejabat dan driver, diharapkan untuk dilatih dalam bantuan hidup dasar (BHD) yang merupakan manuver sederhana namun sangat efektif karenan mereka mungkin saja menghadapi situasi serangan jantung setiap saat. Orang awam yang sudah terlatih dalam melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD) biasanya mempunyai kecenderungan untuk lebih percaya diri dan mampu melakukan prosedur Bantuan Hidup Dasar (BHD) apabila menemukan situasi serangan jantung

Read article
Kesiapsiagaan PSC 119 Provinsi Sulawesi Tengah Untuk Melayani Rujukan Masyarakat secara gratis

Public Safety Center (PSC) 119 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah merupakan layanan cepat tanggap darurat kesehatan yang diberikan oleh pemberi layanan (tenaga kesehatan) kepada masyarakat yang membutuhkan khususnya perlu penanganan kesehatan segera. PSC ini merupakan amanah dari instruksi Presiden No. 4 Tahun 2013, diharapkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia harus membentuk PSC. Dalam perjalanannya Kementerian Kesehatan RI terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dalam rangka menujudkan masyarakat Indonesia yang sehat. Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kegawatdaruratan, mempercepat respon penanganan korban untuk menyelamatkan jiwa dan mencegah kecacatan. Layanan PSC 119 ini bisa diakses langsung oleh masyarakat yang membutuhkan pertolongan di bidang kesehatan. Dengan menelepon ke 119, petugas akan menanyakan jenis pertolongan apa yang dibutuhkan, lokasinya di mana. Nanti akan ada tim yang datang mereka akan melihat apakah perlu dibawa ke rumah sakit atau cukup ke puskesmas. Prinsip dalam akses pelayanan yaitu merespon, penanganan cepat serta keselamatan jiwa masyarakat.

Read article