Schistosomiasis di Sulawesi Tengah: Epidemiologi, Penularan, dan Intervensi 2019–2024

Schistosomiasis atau disebut juga demam keong merupakan penyakit parasitik yang disebabkan oleh infeksi cacing yang tergolong dalam genus Schistosoma. Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit schistosoma, yaitu sejenis parasit berbentuk cacing pipih yang menghuni pembuluh darah usus atau kandung empedu orang yang dijangkiti. Di Indonesia, schistosomiasis disebabkan oleh Schistosoma japonicum ditemukan endemik di dua daerah di Sulawesi Tengah, yaitu di Lebah Napu, Besoa dan Bada Kabupaten Poso dan Lindu Kabupaten Sigi. Gejala Schistosomiasis Schistosomes pertama kali memasuki kulit, ruam yang gatal bisa terjadi (gatal perenang). Sekitar 4 sampai 8 minggu kemudian (ketika cacing pita dewasa mulai meletakkan telur), demam, panas-dingin, nyeri otot, lelah, rasa tidak nyaman yang samar (malaise), mual, dan nyeri perut bisa terjadi. Batang getah bening bisa membesar untuk sementara waktu, kemudian kembali normal. kelompok gejala-gejala terakhir ini disebut demam katayama. Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang terkena: Cara Penularan Schistosomiasis adalah penyakit  menular; penularannya melalui air. Mula-mula Schistosomiasis menjangkiti orang melalui kulit dalam bentuk cercaria yang mempunyai ekor berbentuk seperti kulit manusia, parasit tersebut mengalami transformasi yaitu dengan cara membuang ekornya dan berubah menjadi cacing. Selanjutnya cacing ini menembus jaringan bawah kulit dan memasuki pembuluh darah menyerbu jantung dan paru-paru untuk selanjutnya menuju hati. Di dalam hati orang yang dijangkiti, cacing-cacing tersebut menjadi dewasa dalam bentuk jantan dan betina. Pada tingkat ini, tiap cacing betina memasuki celah tubuh cacing jantan dan tinggal di dalam hati orang yang dijangkiti untuk selamanya. Pada akhirnya pasangan-pasangan cacing Schistosoma bersama-sama pindah ke tempat tujuan terakhir yakni pembuluh darah usus kecil yang merupakan tempat persembunyian bagi pasangan cacing Schistosoma sekaligus tempat bertelur. Upaya Pengendalian dan Penanggulangan Untuk upaya pencegahan dan pengendalian Schistosomiasis dilakukan 3 kegiatan survey untuk menanggulangi masalah schistosomiasis, antara lain : Berdasarkan survey pada tahun 2024 dinas kesehatan provinsi sulawesi tengah, telah dilakukan pemeriksaan tinja terhadap 17.120 orang (81,08%) dengan jumlah positif S. Japanicum sebanyak 81 orang. Pemeriksaan tinja dilakukan di Napu, besoa Kabupaten Poso dengan persentase penduduk yang mengumpulkan tinja 80,75 % terdapat 70 jiwa (0,56 %), yang positif. Wilayah Puskesmas lengkeka yang disurvey ada 6 desa yang berpartisipasi mengumpulkan tinja 81,08 % dari 2.490 target sasaran dengan hasil tidak ada yang positif, sedangkan untuk wilayah lindudengan 5 desa yang disurvei dengan persentase yang mengumpulkan tinja 82,24 % terdapat 11 orang (0,39%) yang positif 2. Survei keong Keong Oncomelania berperan penting dalam penularan schistosomiasis, perkembangan stadium larvanya mulai dari mirasidium sampai bentuk serkaria terjadi dalam keong tersebut. Survei keong yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan keong O. hupensis lindoensis sebagai hospes perantara S. Japonicum. Survei ini dilakukan oleh Tim Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah  terakhir kali pada tahun 2021. 3. Survei tikus Selain melakukan survei tinja dan survei keong, dilakukan juga survey tikus yang merupakan reservoir S. Japonicum.  Survei tikus dilakukan di sekitar focus keong O. hupensis lindoensis. Survei tikus bertujuan untuk mengetahui tingkat infestasi schistosomiasis pada tikus dan potensi penularan penyakit ini melalui tikus, karena tikus dapat menjadi reservoir atau reservoir sementara bagi cacing Schistosoma, yang merupakan penyebab schistosomiasis, terutama di daerah endemis schistosomiasis seperti Sulawesi Tengah. Kegiatan pengendalian penyakit schistosomiasis secara intensif telah dimulai sejak tahun 1982, yang pada awalnya dititik beratkan pada kegiatan penanganan terhadap manusia yakni pengobatan penduduk secara massal yang ditunjang dengan kegiatan penyuluhan, pengadaan sarana kesehatan lingkungan, pemeriksaan tinja penduduk, pemeriksaan keong penular dan tikus secara berkala dan rutin. Target pengendalian penyakit ini adalah menurunkan prevalensi sampai <1%. 4. Pengobatan Kegiatan pencegahan penyakit schistosomiasis secara intensif telah dimulai sejak tahun 1982, yang pada awalnya dititik beratkan pada kegiatan penanganan terhadap manusia yakni pengobatan penduduk secara massal yang ditunjang dengan kegiatan penyuluhan, pengadaan sarana kesehatan lingkungan, pemeriksaan tinja penduduk, pemeriksaan keong penular dan tikus secara berkala dan rutin. Target pengendalian penyakit ini adalah menurunkan prevalensi sampai <1%. Daftar Pustaka: Sumber Foto: Abd Rauf, SKM

Read article
Rekam Medis Elektronik dan Tanda Tangan Digital Tersertifikasi : Modernisasi Layanan Kesehatan di Sulawesi Tengah

Palu-Perkembangan teknologi membawa transformasi signifikan pada layanan kesehatan, khususnya dalam administrasi data pasien. Inovasi penting adalah Rekam Medis Elektronik (RME) yang dilengkapi tanda tangan digital yang tersertifikasi oleh Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE). Rabu, (28/5/2025) Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, melalui Dinas Kesehatan, terus mendorong implementasi RME dan tanda tangan digital tersertifikasi ini untuk layanan kesehatan yang lebih cepat, aman, dan efisien. RME dan tanda tangan digital menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas dan keamanan pencatatan riwayat medis pasien di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Keabsahan dan kewajiban penggunaan RME telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis. Regulasi ini mewajibkan seluruh fasyankes, mulai dari praktik mandiri hingga rumah sakit, untuk menyelenggarakan RME secara bertahap. Penerapan RME ini juga mencakup penggunaan tanda tangan digital yang tersertifikasi oleh PSrE untuk menjamin keamanan, integritas data, dan autentisitas petugas kesehatan yang melakukan pencatatan. Untuk mendapatkan tanda tangan digital tersertifikasi, fasilitas pelayanan kesehatan dapat mengakses layanan dari Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) Instansi, yang diselenggarakan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta layanan dari PSrE Non-Instansi, yang disediakan oleh entitas swasta terakreditasi seperti Mekari Sign. Saat ini, fasyankes di Sulawesi Tengah terus didorong untuk sepenuhnya beralih dan menerapkan sistem RME sesuai amanat Permenkes tersebut, demi tercapainya standar layanan kesehatan nasional. Dengan berbagai keunggulan seperti kemudahan akses data pasien antar fasyankes, pengurangan risiko kesalahan medis, efisiensi biaya, dan keamanan data yang lebih terjamin, RME dengan tanda tangan digital tersertifikasi menjadi pilihan tepat untuk layanan kesehatan modern. Dinas Kesehatan Sulteng mengimbau seluruh fasyankes dan tenaga kesehatan untuk mengadopsi RME dan tanda tangan digital, mendukung sistem layanan kesehatan yang lebih maju, transparan, dan terpercaya bagi masyarakat. Sumber : PPID Pelaksana Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng

Read article
Rapat Persiapan Qurban Idul Adha 1446 H di Masjid Asy-Syfa Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Palu, 2 Juni 2025 — Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H, Takmir Masjid Asy-Syfa Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menggelar rapat persiapan pelaksanaan qurban. Rapat ini dipimpin langsung oleh Ketua Takmir Masjid, Amsal, S.Ag., SKM, dan dilaksanakan di Ruang PPID Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Rapat ini turut dihadiri oleh perwakilan Balai POM, Muh. Farid Maulida, tokoh masyarakat sekaligus Penasehat RT, Abdul Latif, Imam Masjid Asy-Syfa Ayub Annaidi, serta beberapa anggota takmir, yakni Hamdi, SKM., M.Kes dan Aswar Zulkifli Syam, SKM., M.Kes. Pertemuan ini merupakan wujud kolaborasi antara Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dengan Balai POM dalam penyelenggaraan qurban tahun ini. Adapun hasil rapat menyepakati bahwa pelaksanaan penyembelihan hewan qurban akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Juni 2025, bertempat di lingkungan Masjid Asy-Syfa. Tahun ini, akan disembelih 3 ekor sapi, yang merupakan gabungan partisipasi dari Balai POM dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Hewan qurban akan didatangkan ke lokasi satu hari sebelum pelaksanaan untuk memastikan kesiapan logistik dan keamanan. Beberapa kebutuhan teknis juga telah dibahas dalam rapat, antara lain: Selain itu, disepakati pula kebutuhan biaya operasional untuk kelancaran kegiatan, seperti konsumsi bagi panitia dan petugas jaga hewan qurban sebelum disembelih. Melalui kegiatan ini, panitia berharap pelaksanaan qurban dapat berjalan dengan lancar, aman, dan penuh keberkahan, serta dapat memberikan manfaat yang merata bagi masyarakat sekitar.Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:Takmir Masjid Asy-Syfa Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Read article
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Lakukan Kunjungan kedua Tanggap Darurat Banjir Bandang di Kecamatan Tanantovea, Donggala

Donggala, 31 Mei 2025 – Sebagai bagian dari respons tanggap darurat bencana banjir bandang yang melanda Desa Wombo Induk dan Desa Wombo Kalongo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah melalui UPT P2KT kembali melakukan kunjungan lapangan kedua pada Sabtu, 31 Mei 2025, untuk memastikan keberlanjutan penanganan krisis kesehatan masyarakat terdampak. Kunjungan ini merupakan lanjutan dari kunjungan pertama yang telah dilaksanakan pada Kamis, 29 Mei 2025, sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam merespons bencana secara berkelanjutan dan terstruktur. Kunjungan kedua ini dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Wayan Apriani, SKM., M.Epid., didampingi oleh Kepala Seksi Pelayanan Krisis Kesehatan, Mohammad Nasir, SKM., M.A.P, dan Kasubag TU UPT P2KT, Jellyta Horine Elexin Bofe, SKM., M.Si. Keterlibatan para pejabat ini memperkuat koordinasi teknis dan administratif dalam pelaksanaan respons darurat di lapangan Kegiatan ini juga bertepatan dengan kunjungan partisipasi dari Ibu-ibu PKK Kabupaten Donggala serta Danlanal Palu bersama Tim, yang menunjukkan kepedulian bersama terhadap masyarakat terdampak bencana. Tujuan utama kunjungan ini adalah memastikan bahwa pelayanan kesehatan di lokasi terdampak tetap berjalan optimal, serta mengevaluasi tindak lanjut dari hasil asesmen sebelumnya. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan kedua ini meliputi: Dengan dilakukannya kunjungan kedua ini, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menegaskan bahwa penanganan kesehatan dalam situasi bencana tidak berhenti pada tahap awal, tetapi dilaksanakan secara berkelanjutan, terintegrasi, dan adaptif terhadap dinamika di lapangan. . Tim kesehatan juga akan terus memantau kondisi masyarakat dan melakukan tindakan cepat jika ditemukan kejadian luar biasa (KLB) di lokasi pengungsian. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:UPT. P2KT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Humas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Read article
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Gelar Rapat Koordinasi Virtual Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus COVID-19 dan Polio Palu, 30 Mei 2025

Menindaklanjuti Surat Edaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus COVID-19 dan Kewaspadaan Polio, Sesuai instruksi Bapak Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka mengantisipasi peningkatan kasus COVID-19 dan Kewaspadaan polio, melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menggelar rapat koordinasi secara virtual (via Zoom) yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, pada Jumat, 30 Mei 2025 pukul 16.00 – 17.30 WITA. Rapat ini diikuti oleh seluruh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah, pejabat struktural Dinas Kesehatan Provinsi (Kabid P2P, Yankes, Farmalkes, Kesmas), Kepala UPTD Labkesda Provinsi, para Direktur Rumah Sakit rujukan di Kota Palu, Kepala KKP Palu dan Poso, perwakilan Labkesmas Labuan Kemenkes, UPT P2KT, serta mitra dari UNICEF. Dalam arahannya, Wakil Gubernur menyampaikan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh jajaran kesehatan terhadap potensi lonjakan kasus COVID-19 yang kembali meningkat di sejumlah negara tetangga. Seluruh daerah diminta segera memperkuat langkah-langkah deteksi, respons, dan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan. Hasil rapat koordinasi ini meliputi: Rapat ini menjadi langkah awal Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk memastikan kesiapan sistem kesehatan daerah dalam mengantisipasi dan menangani potensi lonjakan kasus, sekaligus memperkuat koordinasi lintas sektor. Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat tetap waspada, menerapkan protokol kesehatan, dan mengikuti informasi resmi dari pemerintah. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Read article
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten Buol Gelar Rapat Kerja 2025: Perkuat Sinergi Layanan Publik

Buol, 28 Mei 2025 – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Buol menggelar Rapat Kerja Tahun 2025 dengan tema “Membangun Sinergi dan Kolaborasi untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik” yang berlangsung di Gedung DPRD Kabupaten Buol, Selasa (28/5). Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.00 WITA, dihadiri oleh jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten serta para pemangku kepentingan. Agenda dilanjutkan dengan Rapat Kerja Desk to Desk Gubernur Kesehatan bersama Dinas Kesehatan dan para mitra kesehatan se-Kabupaten Buol, yang digelar pukul 13.00–16.00 WITA. Rapat ini menjadi wadah untuk membahas strategi peningkatan layanan kesehatan serta koordinasi program prioritas sektor kesehatan di wilayah Buol. Usai rapat, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah melakukan kunjungan lapangan ke RSUD Mokoyurli dan Puskesmas Biau. Dalam kunjungan tersebut, Wakil Gubernur meninjau langsung kondisi fasilitas layanan kesehatan, termasuk kerusakan parah pada bangunan Puskesmas Biau. “Pemerintah Provinsi sangat memperhatikan kondisi ini. Perbaikan bangunan Puskesmas Biau akan segera dilakukan, paling lambat mulai bulan depan,” ujar Wakil Gubernur. Ia juga memastikan bahwa anggaran perbaikan telah disiapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buol dan saat ini tengah dalam proses. Rangkaian kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk memperkuat sinergi dan mempercepat pemerataan layanan publik, khususnya di sektor kesehatan, demi tercapainya pelayanan yang berkualitas dan merata bagi seluruh masyarakat. Humas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Read article
Gubernur Anwar Hafid Instruksikan Penanganan Cepat Banjir di Desa Wombo Kalonggo: Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng Terjunkan Tim Medis

Donggala, 29 Mei 2025 — Menindaklanjuti arahan Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, terkait percepatan penanganan dampak banjir bandang yang melanda Desa Wombo Kalonggo dan Desa Wombo Induk, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah melalui PSC 119 UPT P2KT bekerja sama dengan Puskesmas Wani telah melaksanakan pelayanan kesehatan terpadu bagi warga terdampak pada hari Kamis, 29 Mei 2025. Sebanyak 69 warga dari berbagai kelompok usia mendapatkan layanan kesehatan langsung di lokasi kejadian. Rinciannya sebagai berikut: Pelayanan ini melibatkan 32 tenaga medis, terdiri dari: Dalam pelaksanaan pelayanan ini, tim medis menangani berbagai keluhan, dengan 8 jenis penyakit terbanyak di antaranya: Peran Strategis Public Safety Center (PSC) di Sulawesi Tengah Sebagai garda terdepan dalam layanan kegawatdaruratan dan bencana, Public Safety Center (PSC) telah dibentuk di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah. PSC bertugas: Pada penanganan banjir bandang di Wombo Kalonggo, peran PSC 119 Provinsi sangat krusial dalam mobilisasi tenaga medis, koordinasi lapangan, dan pelaporan cepat kepada pimpinan daerah. Komitmen Pemprov Sulteng dalam Respons Bencana Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas kesehatan, relawan, dan mitra yang telah berkontribusi langsung di lapangan. Pemerintah Provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur Anwar Hafid terus berkomitmen untuk menghadirkan respons cepat, tepat, dan terkoordinasi dalam setiap kejadian bencana, serta menjamin hak masyarakat atas layanan kesehatan yang layak. “Kami akan terus bersiaga dan memastikan kolaborasi lintas sektor dalam setiap situasi darurat. Terima kasih kepada seluruh PSC, nakes, dan pihak-pihak yang telah membantu masyarakat Wombo Kalonggo dan Wombo Induk,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Humas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Read article
WEBINAR SEHAT ENERGIK DI HARI TUA “Rehabilitasi Medik pada Lansia untuk Hidup Lebih Berkualitas”

Palu, 20 Mei 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) yang diperingati setiap tanggal 29 Mei, UPT Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Sulawesi Tengah menyelenggarakan Webinar Sehat Energik di Hari Tua dengan tema “Rehabilitasi Medik pada Lansia untuk Hidup Lebih Berkualitas”. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom dan diikuti oleh lebih kurang 750 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Webinar ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tenaga kesehatan serta masyarakat dalam mendukung pelayanan kesehatan bagi kelompok lanjut usia (lansia), sekaligus mendorong peran serta aktif lintas sektor dan masyarakat dalam upaya mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, dan bermartabat. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, dan menghadirkan dua narasumber utama, yaitu:– dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, yang membawakan materi berjudul “Berani Sehat Bersama Lansia Berkualitas”.– dr. Yudysthira Hendra Rantung, Sp.KFR, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik RSUD Undata, yang menyampaikan materi “Rehabilitasi Medik pada Lansia”. Kegiatan ini dimoderatori oleh Lilik Utami, S.Kep., M.Kes, yang memandu jalannya diskusi dan tanya jawab dengan interaktif. UPT Bapelkes Sulteng selaku penyelenggara berharap kegiatan ini mampu mendorong peningkatan pelayanan kesehatan lansia yang berkelanjutan, serta menjadi bagian dari edukasi publik untuk menyongsong masa tua yang sehat dan bermartabat. Peserta yang mengikuti webinar ini dan menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan serta post-test akan mendapatkan sertifikat melalui platform Plataran Sehat. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:Syahmun Devita, S.KMPIC Kegiatan Webinar📱 0852-4188-7741 Dokumentasi kegiatan dan materi narasumber akan dipublikasikan melalui media sosial dan situs resmi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Tautan siaran ulang webinar dapat diakses melalui kanal YouTube UPT Bapelkes Provinsi Sulawesi Tengah:https://www.youtube.com/live/zQv3lKTSAMY?si=UYHF80apLA-R32TZ

Read article
Dinkes Sulteng Susun Rancangan Pergub Pembentukan dan Operasional KPAP

Palu, 23 April 2025 – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah melalui Tim Penyusun Rancangan Peraturan Gubernur melaksanakan rapat penyusunan program pembentukan Peraturan Gubernur tentang Pembentukan, Tugas, Tata Kerja, serta Pembiayaan Operasional Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dan dihadiri oleh unsur Jabfung Adminkes Sekretariat, Pengelola Program HIV/AIDS, serta perwakilan dari Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi. Rapat ini merupakan bagian dari Program Pembentukan Peraturan Gubernur untuk periode Triwulan II Tahun 2025. Penyusunan rancangan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2014 tentang Pengendalian Human Immunodeficiency Virus, Acquired Immunodeficiency Syndrome, dan Infeksi Menular Seksual. Pada Pasal 24 ayat (7) disebutkan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan, tugas, tata kerja, serta pembiayaan operasional KPAP harus diatur melalui Peraturan Gubernur. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) merupakan lembaga koordinatif yang berperan penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tingkat daerah. KPA bekerja sama dengan berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan unsur masyarakat sipil. Secara umum, tugas KPAP meliputi: Dengan adanya rancangan Peraturan Gubernur ini, diharapkan keberadaan serta operasional KPAP di Provinsi Sulawesi Tengah memiliki dasar hukum yang kuat, sehingga program penanggulangan HIV/AIDS dapat berjalan lebih optimal dan terkoordinasi. Humas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Read article
Verifikasi STBM Pilar 1 (SBS) di Kabupaten Morowali

Morowali, 16 April 2025. Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga melalui program Sanitasi Dasar kembali melaksanakan kegiatan Verifikasi Pilar 1 Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) di Kabupaten Morowali, hal ini didasari pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut STBM sebagai pendekatan dan paradigma baru pembangunan sanitasi di Indonesia mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan.  Ruang lingkup Program STBM terdapat lima pilar STBM. Pilar pertama STBM adalah Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), yang menjadi dasar penting dalam pencapaian status desa Open Defecation Free (ODF). Apabila dalam suatu komunitas masyarakatnya telah menghentikan Pratik Buang Air Besar Sembarangan, maka harus di lakukan Verifikasi lapangan dan data pendukung lainnya.  Verifikasi SBS merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa suatu Desa/Kelurahan telah benar-benar menerapkan perilaku bebas dari praktik buang air besar sembarangan secara menyeluruh. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai dan memastikan bahwa suatu desa/kelurahan telah memenuhi kriteria 100% akses sanitasi layak dan bebas dari praktik buang air besar sembarangan, selain itu juga sebagai langkah untuk melakukan penilaian atas kondisi perubahan perilaku yang telah terjadi di masyarakat terkait dengan STBM lima pilar, konfirmasi untuk menyatakan bahwa masyarakat telah mencapai status pilar pilar STBM dan sebagai acuan bagi pemangku kepentingan untuk memberikan sertifikasi serta dasar bagi masyarakat untuk melaksanakan deklarasi dan yang terakhir adalah sebagai langkah dalam menyusun strategi untuk mempertahankan status komunitas, masyarakat, dan institusi yang telah Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) dan untuk mencapai desa/kelurahan STBM lima pilar. Rangkaian kegiatan verifikasi ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari sejak tanggal 16 April sampai dengan 17 April 2025 melalui metode observasi lapangan, wawancara warga, dokumentasi serta menyasar tiga titik lokasi sebagai sampel yakni Desa Bahodopi Kecamatan Bahodopi yang menggambarkan kondisi wilayah padat hunian, Desa Pebotoa Kecamatan Bungku Barat yang menggambarkan kondisi wilayah Pesisir Pantai dan Desa Bahomoleo Kecamatan Bungku Tengah yang menggambarkan kondisi wilayah Bantaran Sungai. Adanya dukungan kolaborasi lintas sektor melibatkan Dinas Kesehatan, Bappeda, Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air, Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Pemukiman baik di level Provinsi dan Kab.Morowali menghasilkan laporan hasil verifikasi SBS, penetapan status desa ODF dalam bentuk Berita Acara, rekomendasi tindak lanjut bagi desa yang belum lolos verifikasi. Kegiatan verifikasi STBM Pilar 1 sangat penting untuk memastikan perubahan perilaku masyarakat yang berkelanjutan dalam bidang sanitasi. Melalui verifikasi ini, diharapkan pencapaian desa ODF dapat berlangsung objektif, akurat, dan berkelanjutan. Sumber Berita : Kontributor Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga

Read article