Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Terima Mahasiswa Magang dari Universitas Tadulako

Senin, 10 Februari 2025, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menerima empat mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako, yang akan menjalani program magang selama empat bulan ke depan. Kedatangan para mahasiswa ini didampingi oleh Ibu Dyah Fitria Kartika Sari, S.I.Kom., M.I.Kom, selaku Dosen Pembimbing Lapangan. Acara penerimaan mahasiswa magang berlangsung di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Para mahasiswa bersama Dosen Pendamping Akademik diterima langsung oleh Moh. Nawir Dj. Lampa, SKM, yang menjabat sebagai Administrator Kesehatan Madya. Dalam kesempatan ini, beliau juga bertindak sebagai penanggung jawab sekaligus mentor bagi para mahasiswa selama menjalani magang. Dalam sambutannya, Moh. Nawir, memberikan penjelasan terkait peraturan-peraturan yang harus ditaati selama magang, serta pembagian bidang tempat magang yang akan berlangsung selama empat bulan. Para mahasiswa akan ditempatkan di dua bidang berbeda. Nuri Alviani (B50122008) dan Syahrini Putalan (B50122007) akan menjalani magang di Bidang Kesehatan Masyarakat, tepatnya di Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Sementara itu, Yazid Kurniawan (B50122024) dan Fanika (B50122056) akan ditempatkan di Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Seksi Penyakit Tidak Menular. Di Bidang Kesehatan Masyarakat, Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, mahasiswa diterima oleh tim yang akan menjadi pembimbing mereka selama magang. Sedangkan di Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Seksi Penyakit Tidak Menular, mahasiswa diterima oleh kepala bidang terkait. Diharapkan melalui program magang MBKM Mandiri ini, para mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktis yang berharga, mengembangkan keterampilan, serta memberikan kontribusi positif bagi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Program ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku perkuliahan ke dalam praktik kerja nyata. Sumber : Mahasiswa Magang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako Humas Dinkes Prov Sulteng

Read article
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Meriahkan Safari Ramadhan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah

Donggala, 7 Maret 2025 – Rangkaian Safari Ramadhan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah kembali hadir di berbagai masjid dengan tujuan mempererat silaturahmi antara pemerintah daerah, umat Islam, dan masyarakat di setiap kabupaten dan kota yang dikunjungi. Salah satu agenda utama dalam kegiatan ini adalah pemeriksaan kesehatan gratis yang diselenggarakan oleh UPT. Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Pada kesempatan kali ini, tim Safari Ramadhan Provinsi Sulawesi Tengah mengunjungi Masjid Nurul Yaqin, Desa Wombo Panau, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala. Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bertanggung jawab terhadap masjid yang ditunjuk, dan untuk lokasi ini, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah beserta UPT. Laboratorium Kesehatan menjadi penanggung jawab utama. Rangkaian kegiatan dimulai dengan Shalat Isya berjamaah, diikuti dengan sambutan Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Kepala UPT. Laboratorium Kesehatan, dr. Rysqa. Dalam sambutannya yang mengusung tema “Sulteng Berjamaah, Sulteng Mengaji: Harmoni dalam Keberagaman”, gubernur menekankan pentingnya kebersamaan dalam Islam. “Dalam Islam, berjamaah bukan hanya berarti shalat bersama, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, persatuan, dan gotong royong. Rasulullah SAW telah mengajarkan bahwa ibadah yang dilakukan secara berjamaah memiliki pahala yang berlipat ganda. Prinsip ini juga dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, di mana kerja sama dan kepedulian sosial harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,” ujar dr. Rysqa menyampaikan pesan gubernur. Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa mengaji bukan hanya sekadar membaca Al-Qur’an, tetapi juga memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya. “Membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an adalah kunci dalam membangun masyarakat yang kuat, berakhlak mulia, generasi Qur’ani, dan berilmu,” tambahnya. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustadz Idrus M, S.Hi., M.Hi., yang mengupas berbagai aspek spiritualitas dalam bulan suci Ramadhan. Kegiatan kemudian diakhiri dengan Shalat Tarawih berjamaah. Sebagai bagian dari kepedulian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat, UPT. Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah turut serta dalam Safari Ramadhan ini dengan menghadirkan layanan cek kesehatan gratis. Pemeriksaan ini meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, serta konsultasi kesehatan lainnya, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah puasa. Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah juga membagikan bingkisan kepada jamaah yang hadir sebagai bentuk perhatian dan dukungan terhadap masyarakat dalam menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan. Bingkisan tersebut berisi paket kebutuhan pokok serta suplemen kesehatan untuk membantu menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa. Dengan adanya rangkaian kegiatan ini, diharapkan Safari Ramadhan tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai sarana informasi dan edukasi bagi masyarakat dalam aspek spiritual dan kesehatan. Humas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Read article
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Laksanakan Safari Ramadhan 1446 H Di Masjid Al-Ikhlas, Mpanau

Palu, 6 Maret 2025 – Berdasarkan Surat Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Biro Kesejahteraan Rakyat Nomor 400.6/137/Ro. Kesra tentang Jadwal Safari Ramadhan 1446H/2025M, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Sulawesi Tengah ditugaskan untuk melaksanakan Safari Ramadhan di berbagai masjid di wilayah kabupaten/kota. Salah satu OPD yang turut berpartisipasi dalam program ini adalah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah yang dijadwalkan melaksanakan Safari Ramadhan pada 6 Maret 2025 di Masjid Al-Ikhlas, Mpanau, Kecamatan Sigibiromaru. Kegiatan ini dikelola oleh Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai penanggung jawab OPD. Agenda utama meliputi ceramah agama oleh Ustaz Dr. Ali Hasanaljufri, Lc, MA, sambutan dari Bupati Sigibiromaru, serta sambutan dari Gubernur Sulawesi Tengah. Acara ini juga diisi dengan penyerahan bingkisan Ramadhan oleh Gubernur Sulawesi Tengah sebagai bentuk kepedulian dan kebersamaan. Kegiatan kemudian ditutup dengan pelaksanaan Sholat Tarawih berjamaah. Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Tengah menyampaikan bahwa Safari Ramadhan ini bertujuan untuk merekatkan kembali hubungan antara pemerintah dan masyarakat melalui ibadah berjamaah. Momentum bulan suci ini diharapkan dapat menyatukan kembali seluruh elemen masyarakat yang mungkin sempat terpecah karena perbedaan pilihan dalam pemilu sebelumnya. Dengan persatuan, masyarakat dan pemerintah dapat saling mendukung untuk membangun Sulawesi Tengah yang lebih baik. Gubernur juga mengajak masyarakat untuk senantiasa mendoakan pemimpin yang baru agar dapat menjalankan amanah dengan baik serta merealisasikan janji-janji kampanye. Beliau menekankan bahwa kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat yang mengakibatkan pemotongan anggaran tidak akan menghambat sektor pendidikan dan kesehatan. Salah satu program prioritas adalah pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu dan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat yang berobat di RS Undata dan RS Madani tanpa jaminan kesehatan. Selain itu, Gubernur menyampaikan program unggulan Sulawesi Tengah yang dikenal dengan nama “Sembilan Berani”: Sebagai bagian dari program Sulteng Berkah, gubernur menegaskan pentingnya mengutamakan shalat berjamaah di lingkungan pemerintahan. Setiap OPD di Kantor Gubernur diwajibkan menghentikan kegiatan rapat saat masuk waktu shalat. Selain itu, program Sulteng Mengaji mendorong setiap OPD untuk menyediakan Al-Qur’an guna meningkatkan budaya membaca Al-Qur’an selama bulan Ramadhan. Dalam kesempatan ini, Gubernur juga memastikan bahwa mulai tahun ajaran baru mendatang, semua sekolah di Sulawesi Tengah tidak akan memungut biaya tambahan, termasuk biaya praktik. Sekolah swasta pun akan mendapatkan dana BOS guna menunjang operasional pendidikan. Dengan pelaksanaan Safari Ramadhan ini, diharapkan terjalin hubungan yang lebih erat antara pemerintah dan masyarakat serta semakin meningkatnya semangat kebersamaan dalam membangun Sulawesi Tengah yang lebih maju dan sejahtera. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Humas Dinas Kesehatan Sulteng

Read article
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH DALAM SAFARI RAMADHAN 1446H/2025M

Palu, 5 Maret 2025 – Dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadhan 1446H/2025M, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan kegiatan Safari Ramadhan yang tersebar di berbagai Kabupaten/Kota. Kegiatan ini mengusung tema “Sulteng Berjama’ah, Sulteng Mengaji: Harmoni dalam Keberagaman”, sebagai upaya mempererat ukhuwah Islamiyah serta membangun sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Berdasarkan Surat Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Biro Kesejahteraan Rakyat Nomor 400.6/137/Ro. Kesra tentang Jadwal Safari Ramadhan 1446H/2025M, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Sulawesi Tengah ditugaskan untuk melaksanakan Safari Ramadhan di berbagai masjid di wilayah kabupaten/kota. Salah satu OPD yang turut berpartisipasi adalah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, yang dijadwalkan melaksanakan Safari Ramadhan pada 5 Maret 2025 di Masjid Irsyadul Amin, Kelurahan Taipa, Palu Utara. Adapun mubaligh yang akan mengisi ceramah adalah Dr. H. Muh. Syarif Hasyim, Lc, M.Hi. Kegiatan Safari Ramadhan ini dikelola oleh Bidang Penanggung Jawab UPT. P2KT, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai penanggung jawab OPD, serta agenda utama meliputi: Acara diawali dengan sambutan dari Gubernur Sulawesi Tengah, yang dalam kesempatan ini disampaikan oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dr. Moh. Ikbal. Selanjutnya, diisi dengan ceramah agama oleh uztad DR. H. Muh Syarif Hasyim Lc, M. Hi, diikuti dengan penyerahan bingkisan Ramadhan oleh kasi Penaganan Krisis kesehatan Nasir SKM sebagai bentuk kepedulian dan kebersamaan. Acara kemudian ditutup dengan pelaksanaan Sholat Tarawih berjamaah Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Tengah menegaskan bahwa Safari Ramadhan ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan keislaman di tengah masyarakat. Tema “Sulteng Berjama’ah, Sulteng Mengaji: Harmoni dalam Keberagaman” mencerminkan semangat untuk meneguhkan nilai-nilai kebersamaan dalam menjalankan ibadah, menjaga keharmonisan sosial, serta memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Lebih lanjut, kegiatan ini juga selaras dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah periode 2025-2030, yang menitikberatkan pada pembangunan daerah berbasis pertanian dan industri yang maju dan berkelanjutan, tanpa mengabaikan nilai-nilai religius, kebersamaan, serta keadilan sosial. Program unggulan “Sulteng Berjama’ah” dan “Sulteng Mengaji” bertujuan untuk memastikan bahwa pembangunan di Sulawesi Tengah tidak hanya berorientasi pada aspek ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga pada dimensi moral dan spiritual masyarakat. Dalam Islam, berjamaah bukan hanya tentang sholat bersama, tetapi juga mencerminkan nilai persatuan dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dengan mengaji, yang tidak sekadar membaca Al-Qur’an, tetapi juga memahami dan mengamalkan ajaran-ajarannya untuk membentuk generasi Qur’ani yang berilmu dan berakhlak mulia. Diharapkan melalui kegiatan Safari Ramadhan ini, masyarakat dapat semakin mempererat tali silaturahmi serta meningkatkan kualitas ibadah di bulan suci Ramadhan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan ini demi mewujudkan Sulawesi Tengah yang harmonis, religius, dan sejahtera. Humas, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Read article
Rapat Tabulasi Data Profil Kesehatan Tahun 2025

Palu, 27 Februari 2025 – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Rapat Tabulasi Data Profil Kesehatan Tahun 2025 di ruang BPRS. Kegiatan ini dihadiri oleh pengelola data dan pengelola program yang tercakup dalam Petunjuk Teknis (Juknis) Profil Kesehatan. Rapat ini bertujuan untuk menghimpun, membahas, dan menganalisis data profil kesehatan yang dikumpulkan dari tingkat Puskesmas, Kabupaten/Kota, hingga Provinsi. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap awal tahun, sejalan dengan Permenkes Nomor 18 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Satu Data Bidang Kesehatan. Regulasi tersebut mengamanatkan Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk menerbitkan profil kesehatan minimal satu kali dalam setahun sebagai sumber informasi kondisi kesehatan masyarakat. Rapat dibuka oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Wayan Apriani, SKM., M. Epid, didampingi oleh Pejabat Fungsional Perencana Muda, Amsal, SKM., dan Pejabat Fungsional Ahli Madya, Djoko Naslam, SKM., M.A.P. Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Kesehatan menegaskan bahwa profil kesehatan memiliki peran strategis sebagai dasar perencanaan, evaluasi program, serta pengambilan kebijakan kesehatan. Beliau juga menekankan pentingnya penyediaan data yang valid, konsisten, berkualitas, dan tepat waktu. Pembahasan dalam rapat meliputi pengumpulan data dari berbagai sumber yang akurat dan komprehensif sebagai bahan analisa dalam perencanaan program kesehatan. Selain itu, disampaikan pula metode pengumpulan data sesuai juknis terbaru, perubahan variabel Data Outcome (DO), serta kendala yang dihadapi dalam penyusunan data. Masukan konstruktif turut disampaikan oleh pengelola program mengenai usulan penambahan beberapa program kesehatan yang belum tercantum dalam juknis, seperti Schistosomiasis, Frambusia, dan Kematangan Digital. Usulan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Schistosomiasis merupakan penyakit endemis yang hanya ada di Provinsi Sulawesi Tengah, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus dalam penyusunan profil kesehatan. Rapat berlangsung dengan lancar dan menghasilkan kesepakatan untuk mempersiapkan data yang telah terkumpul guna desk kegiatan pada pertemuan validasi profil kesehatan dengan pengelola Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Kabupaten/Kota. Sumber : Halida, SKM, Penelaah Teknis Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Read article
Humas Dinkes: Pembentukan UPT Penanggulangan Krisis Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah: Menjawab Tantangan Kesehatan dalam Situasi Krisis

Dalam upaya memperkuat sistem penanggulangan krisis kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah, pemerintah daerah secara resmi membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penanggulangan Krisis Kesehatan (P2KT) pada Juli 2019. Pembentukkan ini dilandasi oleh Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 23 Tahun 2019 sebagai respons terhadap bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi yang melanda wilayah ini pada September 2018. Sebelumnya, pada tahun 2017, terjadi perampingan organisasi di Dinas Kesehatan yang menyebabkan beberapa UPT, termasuk UPT Penanggulangan Krisis Kesehatan dan Matra, dilebur. Tugas dan fungsinya kemudian dimasukkan ke dalam Bidang Pelayanan Kesehatan. Namun, setelah bencana besar Tahun 2018, kebutuhan akan unit khusus yang menangani krisis kesehatan semakin mendesak. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah saat itu, dr. Reny A. Lamadjido, Sp. PK., M. Kes mengusulkan pembentukan kembali UPT yang berfokus pada penanganan krisis kesehatan, sehingga tugas dan fungsi penanganan krisis menjadi lebih jelas dan terstruktur. Struktur dan Tugas UPT P2KT UPT P2KT terdiri dari beberapa unsur kepemimpinan dan teknis, yaitu: Kepala UPT. P2KT Kasubag Tata Usaha Kepala Seksi Kewaspadaan Kepala Seksi Penanganan Krisis Kesehatan Tugas utama UPT. P2KT ini meliputi: Peringatan Dini dan Mitigasi: Mengidentifikasi potensi krisis kesehatan akibat bencana serta melakukan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan. Penanggulangan Krisis Kesehatan: Memberikan pelayanan kegawatdaruratan kesehatan sehari-hari, layanan kesehatan saat terjadi krisis akibat bencana, dan situasi tertentu lainnya. Koordinasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes): Memastikan kesiapan dan sinergi tenaga kesehatan dalam menghadapi krisis. Penyusunan Peta Respon Bencana dan Rencana Kontingensi: Menyediakan data dan skenario penanganan yang diperbarui setiap dua tahun. Pengelolaan Sistem Informasi dan Pelaporan: Memastikan adanya data dan laporan yang akurat mengenai kejadian bencana di tingkat provinsi. Dalam wawancara dengan Humas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Subag Tata Usaha UPT. P2KT, Jellyta Horine Elexin Bofe, SKM., M.Si., menjelaskan bahwa peran UPT. P2KT sangat strategis dalam menghadapi tantangan krisis kesehatan yang semakin kompleks. Beliau menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana. “Kami terus melakukan pembaruan data, meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, serta memperkuat sistem pelaporan agar respons terhadap krisis kesehatan dapat lebih cepat dan tepat sasaran,” ujarnya. Tantangan dan Harapan Meskipun UPT P2KT telah berjalan, masih terdapat beberapa kendala, di antaranya belum lengkapnya peta respon bencana untuk seluruh kabupaten, keterbatasan dalam penyusunan dan pembaruan rencana kontingensi, serta kebutuhan akan pelaksanaan simulasi kesiapsiagaan. Selain itu, penguatan sistem informasi dan sosialisasi mengenai Tim TCK-EMT (Tenaga Cadangan Kesehatan – Emergency Medical Team) juga menjadi prioritas agar tenaga kesehatan di kabupaten/kota, puskesmas, serta masyarakat umum lebih siap dalam menghadapi krisis kesehatan. Seksi kewaspadaan, UPT. P2KT tengah mengembangkan Tim TCK-EMT, yang terdiri dari tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan, farmasi, tenaga gizi, tenaga epidemiologi, tenaga kesehatan lingkungan dan tenaga Kesehatan lainnya) serta tenaga non-kesehatan (logistik, sopir ambulans, administrasi, dan lainnya). Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas daerah dalam menghadapi bencana di masa mendatang. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah terus berkomitmen dalam meningkatkan kapasitas dan efektivitas UPT P2KT untuk menjawab tantangan krisis kesehatan akibat bencana. Dengan adanya koordinasi yang baik antara UPT, pemerintah daerah, serta berbagai pemangku kepentingan, diharapkan kesiapsiagaan dalam menghadapi krisis kesehatan dapat terus ditingkatkan demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Penutup Sebagai masyarakat Sulawesi Tengah, penting bagi kita semua untuk memahami peran dan fungsi UPT P2KT dalam menjaga kesiapsiagaan terhadap krisis kesehatan. Dengan adanya unit ini, kita dapat lebih cepat dan tanggap dalam menghadapi keadaan darurat kesehatan akibat bencana. Jika terjadi situasi darurat kesehatan, masyarakat dapat menghubungi layanan terkait seperti PSC 119 atau pihak berwenang setempat untuk mendapatkan bantuan. Mari bersama-sama mendukung upaya peningkatan sistem penanggulangan krisis kesehatan demi keselamatan dan kesejahteraan kita semua. Sumber : Kasubag TU. UPT. P2KT beserta Staf Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Humas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Kontak 082393679107 Email dinaskesehatan@dinkes.sultengprov.go.id #KesiapsiagaanKesehatan #PenanggulanganKrisis #UPTP2KT #SulawesiTengah

Read article
Rabies: Penyakit Mematikan yang Perlu Diwaspadai

Rabies: Penyakit Mematikan yang Perlu Diwaspadai Apa Itu Rabies ? Rabies adalah penyakit infeksi akut pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies dari genus Lyssavirus. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies (HPR) terutama anjing (99%), kucing & kera. Rabies bersifat fatal apabila gejalanya sudah muncul, karena hingga saat ini belum ditemukan pengobatan yang efektif. Gejala utama rabies pada manusia meliputi: Rabies memiliki case fatality rate (CFR) 100%, yang berarti pasien yang sudah menunjukkan gejala pasti meninggal. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan dini menjadi kunci utama dalam pengendalian rabies. Kasus Rabies di Sulawesi Tengah Pada tahun 2024, jumlah kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 4.470 kasus yang tersebar di 13 kabupaten/kota, Sejarah KLB Rabies di Sulawesi Tengah Tahun 2011: Kabupaten Poso mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies dengan 12 kasus kematian. Hingga kini, status KLB belum dicabut karena masih ada kasus kematian akibat rabies setiap tahunnya. Upaya Strategi Pencegahan dan Pengendalian Rabies 1. Tata Laksana Pertolongan Pertama yakni dengan pencucian luka 2. Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) Vaksin diberikan berdasarkan kategori hewan yang menggigit: 3. Pemberian Serum Anti Rabies (SAR) Serum Anti Rabies  diberikan jika ada indikasi luka resiko tinggi Fasilitas dan Kerjasama Lintas Sektor Penutup Rabies adalah penyakit yang dapat dicegah dengan kesadaran dan tindakan yang tepat. Masyarakat diharapkan selalu waspada terhadap potensi penularan rabies dengan tidak membiarkan hewan peliharaan berkeliaran bebas, rutin melakukan vaksinasi hewan, dan segera mencari pertolongan medis jika tergigit oleh hewan yang dicurigai terinfeksi rabies. Dengan langkah pencegahan yang baik dan kerjasama dari berbagai pihak, kita dapat mengurangi risiko rabies dan melindungi kesehatan masyarakat secara luas. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih aman dari ancaman rabies. Sumber : Pengelola Program Rabies, Yusmi Yusuf, SKM.

Read article
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH CANANGKAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK)

Palu, 13 Februari 2025 – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah resmi mencanangkan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dalam sebuah upacara yang digelar di halaman kantor Dinas Kesehatan. Acara ini dihadiri oleh Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Sulawesi Tengah, serta seluruh pejabat struktural dan staf Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, dr. I Komang Adi Sujendra, Sp. PD, menegaskan bahwa pencanangan ini merupakan komitmen untuk mewujudkan birokrasi yang bersih, transparan, dan akuntabel. “Reformasi birokrasi yang kita jalankan bertujuan untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik serta membangun budaya kerja yang berorientasi pada integritas dan pelayanan prima,” ujar beliau. Upacara pencanangan diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara, dilanjutkan dengan penghormatan kepada Inspektur Upacara dan laporan dari Komandan Upacara. Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan Komitmen Pencanangan Zona Integritas oleh pimpinan Dinas Kesehatan bersama perwakilan saksi dari Inspektorat Daerah dan Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Sulawesi Tengah. Sebagai bentuk keseriusan, seluruh jajaran Dinas Kesehatan turut menandatangani Pakta Integritas. Momentum ini diharapkan menjadi langkah awal yang kuat dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Sulawesi Tengah dengan menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, transparansi, dan profesionalisme. “Keberhasilan dalam membangun Wilayah Bebas Korupsi membutuhkan kerja sama dan dukungan dari semua pihak. Mari kita jadikan pencanangan ini sebagai titik awal untuk semakin meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat,” tambah dr. I Komang Adi Sujendra. Pada kesempatan ini, Plh. Inspektur Inspektorat Daerah, Salim, S.Sos., M.Si., juga memberikan sambutan dan menegaskan pentingnya komitmen terhadap Zona Integritas. “Hari ini, Dinas Kesehatan dengan penuh komitmen menyatakan diri sebagai wilayah Zona Integritas. Hal ini merupakan langkah penting dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan. Hingga saat ini, sudah ada 21 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menyatakan komitmennya terhadap Zona Integritas. Ada empat poin utama yang perlu kita pahami dan laksanakan bersama: Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjalankan komitmen ini dengan penuh integritas dan tanggung jawab, demi mewujudkan lingkungan kerja yang bersih, transparan, dan professional, Terima kasih.” Ujar beliau Zona Integritas (ZI) adalah konsep yang diterapkan pada instansi pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari korupsi dan birokrasi yang bersih serta melayani. Dalam pelaksanaannya, terdapat enam area utama yang menjadi fokus pembangunan ZI: Predikat yang dapat diperoleh dalam pembangunan ZI adalah WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani). WBK diberikan kepada instansi yang berhasil menerapkan sistem pencegahan korupsi, sementara WBBM adalah tingkat lanjutan yang menunjukkan birokrasi yang transparan dan responsif terhadap masyarakat. Selain itu, terdapat sembilan nilai integritas yang harus diterapkan, yaitu, Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil, Kerja Keras Nilai-nilai ini menjadi pedoman bagi individu, terutama dalam lingkungan kerja, untuk membangun budaya yang berintegritas dan profesional dalam pelayanan kepada masyarakat. Indikator integritas adalah ukuran atau parameter yang digunakan untuk menilai sejauh mana suatu individu, organisasi, atau institusi menjalankan prinsip-prinsip integritas, seperti kejujuran, transparansi, akuntabilitas, dan kepatuhan terhadap norma dan etika. Acara diakhiri dengan pembacaan doa dan penutupan secara resmi oleh pembawa acara. Dengan pencanangan ini, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan mutu pelayanan publik dan mewujudkan pemerintahan yang bersih serta bebas dari korupsi. Humas dinas kesehatan

Read article
Eradikasi Frambusia: Upaya Menghilangkan Penyakit Secara Permanen

Apa Itu Frambusia? Eradikasi frambusia merupakan upaya pembasmian berkelanjutan untuk menghilangkan frambusia secara permanen sehingga tidak menjadi masalah kesehatan. Frambusia itu sendiri adalah penyakit infeksi jangka panjang (kronis), disebabkan oleh sejenis bakteri (Treponema pallidum sp. Pertenue) yang paling sering mengenai kulit, tulang, dan sendi. Adapun faktor risikonya antara lain kesehatan lingkungan yang buruk dan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Langkah Eradikasi Frambusia di Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah di tahun 2024 menjadi langkah awal untuk eradikasi frambusia, sesuai tahapan penilaian eradikasi frambusia yang diawali dengan membentuk Tim Penilai Eradikasi Provinsi. Penilaian eradikasi oleh tim provinsi menghasilkan kategori nilai baik dan berdasarkan surat Kepala Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Sigi dan Kota Palu direkomendasikan untuk mendapatkan sertifikat bebas frambusia kepada Tim Penilaiai Bebas Frambusia Kementerian Kesehatan RI. Penilaian eradikasi frambusia oleh Tim Eradikasi Kementerian Kesehatan RI Provinsi Sulawesi Tengah dilaksanakan pada tanggal 28 – 31 Oktober 2024 untuk Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Berdasarkan surat Dirjen P2P Kemkes RI tanggal 31 Desember 2024 dinyatakan lulus dan kedua daerah tersebut dapat di rekomendasikan untuk memperoleh sertifikat eradikasi frambusia. Kota Palu dan Kabupaten Sigi telah melewati bebarapa tahapan untuk memperoleh hasil tersebut. Pertama kabupaten/kota telah membuktikan bahwa tidak ditemukan kasus frambusia baru berdasarkan surveilans berkinerja baik, yang kedua rekomendasi provinsi setelah melakukan sertifikasi frambusia, yang ketiga ‘assessment time’ sertifikasi pusat yang terdiri dari tiga kelompok kerja, yaitu dari NTDs, Perdoski, dan PAEI Pusat sehingga menghasilkan pertimbangan kabupaten/kota bebas frambusia Komitmen dan Harapan ke Depan Keberhasilan kota Palu dan kabupaten Sigi dalam mengantarkan daerahnya masing- masing, tidak lepas dari komitmen pemerintah dan peran serta masyarakatnya dalam mencapai eradikasi frambusia tersebut. Dinas Kesehatan Provinsi berharap pada daerah lainnya bisa mencontoh daerah yang telah sukses eradikasi frambusia. Sesuai komitmen pemerintah Republik Indonesia dan World Health Organization, diharapkan Indonesia sudah mencapai eradikasi frambusia tahun 2030. Pesan untuk Petugas dan Masyarakat Meskipun telah memperoleh sertifikat bebas frambusia, pemantauan dan pelaporan bulanan tetap harus dilakukan untuk memastikan tidak ada kasus baru yang muncul. Selain itu, masyarakat diimbau untuk terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai langkah utama dalam mencegah frambusia serta penyakit menular lainnya. Dengan kesadaran dan kolaborasi bersama, eradikasi frambusia di Indonesia dapat terwujud secara menyeluruh. Mari Bersama Wujudkan Indonesia Bebas Frambusia Keberhasilan eradikasi frambusia tidak hanya bergantung pada upaya pemerintah, tetapi juga pada peran aktif seluruh masyarakat. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta melaporkan jika ada dugaan kasus frambusia di sekitar kita, kita turut berkontribusi dalam menciptakan generasi yang lebih sehat. Mari kita jadikan Sulawesi Tengah sebagai contoh sukses dalam upaya menghilangkan frambusia, dan bersama-sama wujudkan Indonesia yang bebas dari penyakit ini. Dengan kerja sama dan kepedulian, kita bisa mencapai masa depan yang lebih sehat bagi semua. Penulis : Rosalina dan TIM

Read article
Komisi IX DPR RI Tinjau Persiapan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah, 6 Februari 2025 – Dalam rangka pengawasan terhadap pelaksanaan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang merupakan bagian dari delapan Misi Asta Cita Kepemimpinan Presiden 2024-2029, Komisi IX DPR RI mengadakan kunjungan kerja spesifik ke Provinsi Sulawesi Tengah. Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai kesiapan implementasi PKG di daerah tersebut serta memperoleh masukan guna optimalisasi pelaksanaannya secara nasional. PKG merupakan inisiatif Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan angka harapan hidup masyarakat melalui pendekatan siklus hidup. Program ini mencakup pemeriksaan kesehatan dari bayi baru lahir hingga lanjut usia, dengan fokus pada deteksi dini faktor risiko kesehatan serta upaya promotif dan preventif berbasis teknologi digital. Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2023, tantangan kesehatan masih dihadapi masyarakat Indonesia, seperti angka stunting pada balita yang mencapai 21,5%, prevalensi merokok pada anak usia 10-18 tahun sebesar 7,4%, serta tingginya angka hipertensi dan obesitas pada kelompok dewasa. Pemeriksaan kesehatan rutin menjadi langkah strategis untuk mencegah dan menangani kondisi ini lebih awal. PKG dirancang untuk menjangkau seluruh kelompok sasaran melalui tiga mekanisme utama: Sebagai bagian dari pengawasan anggaran yang telah disetujui untuk pelaksanaan PKG tahun 2025, Komisi IX DPR RI menggelar pertemuan dengan Gubernur Sulawesi Tengah dan jajaran terkait, termasuk Dinas Kesehatan, Bappeda, BPJS Kesehatan, serta perwakilan fasilitas layanan kesehatan. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi untuk memperkuat kesiapan dan pelaksanaan PKG secara nasional. Kunjungan kerja berlangsung dari 6 hingga 8 Februari 2025 dan diakhiri dengan laporan serta evaluasi terhadap kesiapan daerah dalam menjalankan program ini. Komisi IX DPR RI menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan keberhasilan PKG demi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Persiapan dan Implementasi PKG di Sulawesi Tengah Menindaklanjuti berbagai regulasi terkait, termasuk Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/Menkes/2002/2024 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: HK.01.0.07.Menkes/33/2025, sejumlah langkah telah dilakukan untuk mendukung persiapan PKG di Sulawesi Tengah, antara lain: Saat ini, jumlah fasilitas kesehatan yang siap melaksanakan PKG di Sulawesi Tengah meliputi: Namun, terdapat tantangan dalam implementasi program ini, di antaranya: Dukungan dan Harapan Agar Program PKG dapat berjalan optimal, diperlukan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, serta masyarakat. Sosialisasi program juga perlu terus ditingkatkan melalui berbagai saluran komunikasi. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Humas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Read article