sekretariat

Workshop Integrasi Satu Sehat

Satu Sehat merupakan ekosistem pertukaran data kesehatan (HIE: Health Information Exchange) yang menghubungkan sistem informasi atau aplikasi dari seluruh anggota ekosistem digital kesehatan Indonesia termasuk fasyankes, regulator, penjamin, dan penyedia layanan digital. Satu Sehat sebagai ekosistem telah sesuai dengan Cetak Biru Transformasi Digital Kesehatan 2024 yang dapat diakses di situs dto.kemkes.go.id. Integrasi satu sehat bertujuan untuk : 1. Menyediakan spesifikasi dan mekanisme terstandar untuk proses bisnis, data, teknis dan keamanan. 2. Memastikan agar pemrogram (software developer) dapat menggunakan bahasa apapun untuk   mengembangkan aplikasinya dengan spesifikasi dan mekanisme pertukaran data (Health Level Seven International-Fast Healthcare. 3. Mengeluarkan nomor Satu Sehat yang akan menjadi tanda pengenal (single identifier) informasi kesehatan pasien untuk memastikan setiap masyarakat Indonesia dapat mengakses layanan kesehatan yang berkesinambungan. Kegiatan Integrasi Satu Sehat dilaksanakan di kantor Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah secara Daring dan Luring sebanyak 2 (Dua) kali, Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 s/d 13 Agustus 2024. Peserta terdiri dari Petugas Pengelola Data dan Informasi Dinas Kesehatan Provinsi sebanyak 10 orang, Pengelola Program Dinas Kesehatan Provinsi sebanyak 10 orang, Petugas SIMRS di RSUD dan RS Swasta, Petugas SIK di Puskesmas, Petugas SIK di Klinik, dan Pengelola Program Yankes di 13 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebanyak 345 orang. Narasumber berjumlah 3 orang terdiri dari 2 orang narasumber Pusat, dan 1 orang narasumber Provinsi.  

Read article
Rapat Koordinasi Pokja KPA Sulteng, Upaya Optimalisasi Penanggulangan HIV-AIDS

Palu, Sulawesi Tengah – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA ) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Anggota Pokja KPA Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (27/8/2024) di Gedung Bakeswi. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Provinsi Sulteng, Sekretaris KPA Provinsi Sulteng, dan pejabat terkait lainnya. Gubernur Sulteng Ajak Seluruh Pihak Mencegah dan Melawan HIV-AIDS Dalam kesempatan itu, Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Farid Rifai Yotolembah membacakan sambutan tertulis Gubernur Sulawesi Tengah. Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, sampai dengan bulan April tahun 2024, terungkap kurang lebih 4.023 kasus HIV secara kumulatif. Penularannya lebih dari 90 persen melalui hubungan seks beresiko baik hetero seksual maupun homoseksual. Upaya Pengendalian HIV-AIDS Belum Optimal Staf Ahli Farid R. Yotolembah menjelaskan bahwa upaya pengendalian HIV-AIDS telah dilaksanakan oleh Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi maupun Kabupaten dan Kota, namun belum optimal. Selain itu, pengetahuan masyarakat tentang informasi dasar HIV-AIDS masih rendah, khususnya pada anak usia 15-24 tahun. Pencegahan HIV-AIDS dapat Dilakukan Secara Langsung maupun Melalui Media Sosial Gubernur Sulawesi Tengah mengajak seluruh pihak terkait dan masyarakat untuk bersama-sama mencegah dan melawan HIV-AIDS sehingga dapat menekan adanya infeksi baru dan hilangnya stigma serta diskriminasi. Tujuan yang akan dicapai adalah Three Zero tahun 2030, yakni zero new infection, zero diskrimination, dan zero related death aids. Tindak LanjutDalam kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang HIV-AIDS serta meningkatkan upaya pengendalian dan pencegahan HIV-AIDS di Provinsi Sulawesi Tengah.  

Read article
Peresmian Pustu Plus AFC Health Center Di Desa Dongi – Dongi Kabupaten Poso

Masyarakat desa Dongi-dongi, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah kini punya fasilitas kesehatan yang memadai untuk berobat. Puskesmas Pembantu (pustu) Plus yang dibangun Yayasan Tunas Bakti Nusantara (YTBN) Bersama AFC Health Center resmi beroperasi dan bisa dimanfaatkan warga untuk memeriksakan kesehatannya. Peresmiannya dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2024, diresmikan oleh Kadis Kesehatan Prov. Sulteng dr. I Komang Adi Sujendra, Sp.PD mewakili Bapak Gubernur mengahadiri acara peresmian puskesmas pembantu plus “AFC HEALTH CENTER” di Desa Dongi-Dongi Kab. Poso. Puskesmas Pembantu Plus (Pustu) di Desa Dongi-dongi, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Layanan kesehatan ini jadi jawaban di tengah keterbatasan dana yang dimiliki Pemkab Poso. Puskesmas Pembantu Plus (Pustu) didirikan di Desa Dongi-dongi, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Pendirian Pustu ini bertujuan agar warga setempat tak menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan, Peresmian Puskesmas Pembantu Plus ini jadi rangkaian dari pelayanan rumah sakit lapangan yang digelar Yayasan Tunas Bakti Nusantara (YTBN). Menteri kesehatan RI yang diwakili Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr Then Suyanti turut hadir dan berharap adanya puskesmas pembantu ini dapat memaksimalkan layanan kesehatan di Desa Dongi-dongi. Dalam kesempatan itu, Bupati Poso Verna Inkiriwang mengaku merasa terbantu dengan pendirian puskesmas ini. Sebab layanan kesehatan ini jadi jawaban di tengah keterbatasan dana yang dimiliki Pemkab Poso. Semoga keberadaan puskesmas pembantu plus bisa menyediakan fasilitas layanan kesehatan yang lengkap bagi warga sekitar.  

Read article
Giat Rakontek Perencanaan
Rakontek Perencanaan Sebagai Upaya Percepatan Penyaluran DAK Fisik dan Non fisik di Kabupaten/Kota/Rumah Sakit

Undang-undang nomor 1 tahun 2022 tentang hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengamanatkan dana alokasi khusus (DAK) sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi, diantaranya untuk meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga pemerintah daerah memiliki kemampuan dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan berkualitas. Selain itu, perubahan kebijakan pengalokasian DAK yang termuat dalam undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah pasal 298 ayat (7) menyebutkan bahwa belanja DAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik dan dapat digunakan untuk membiayai kegiatan nonfisik. Dalam Rangka Percepatan Penyaluran DAK Fisik, DAK Nonfisik Di Kabupaten/kota dan Rumah sakit Tahun anggaran 2025, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan kegiatan Rapat Koordinas Teknis (Rakontek) Perencanaan (Dak Non Fisik dan Dak Fisik) Bidang Kesehatan Tahun 2025) Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sulawesi Tengah, yang dilaksanakan pada tanggal Selasa 03 sd O5 September 2024 bertempat di Hotel Jazz jl. Zebra II Nomor 11 Palu. Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan melibatkan pejabat/ staf teknis penanggung jawab DAK Non Fisik Bidang Kesehatan kabupaten/kota dan Rumah Sakit di Provinsi Sulawesi Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan alat kesehatan untuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas pada kabupaten/kota lokus kegiatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Narasumber Berasal dari Biro Perencanaan dan Anggaran Sekertariat Jendral Kementerian Kesehatan RI. Setiap peserta membawa laptop, Rencana Anggaran Biaya usulan kegiatan bersumber DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2025, kemudian Kerangka Acuan, Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tahun 2024.  

Read article
Giat Rekredensialing, Dinkes Sulteng Gandeng BPJS Turun di Tiga Rumah Sakit di Kota Palu

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah bersama dengan BPJS Kesehatan melakukan kegiatan rekredensialing atau pengecekan kondisi terbaru kesesuaian jumlah tempat tidur sesuai kelas di beberapa rumah sakit tantara laian Rumah Sakit Wodward, RSUD Kabelota Donggala dan RS. TK III dr. Sindu Trisno (03/08/2024). Pelaksanaan rekredensialing ini bertujuan untuk memastikan bahwa fasilitas kesehatan, khususnya jumlah dan klasifikasi tempat tidur serta fasilitas penunjang lainnya yang ada di RS Medina, telah sesuai dengan ketentuan standar yang baru. Kegiatan diawali dengan sambutan dari perwakilan Rumah Sakit, Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan yang memberikan gambaran umum mengenai tujuan dan pentingnya kegiatan rekredensialing. Tim dari Dinas Kesehatan & BPJS Kesehatan, selain melakukan pengecekan dokumen tetapi juga melakukan pengecekan langsung ke lapangan untuk memverifikasi jumlah tempat tidur, kondisi fisik, serta kesesuaian dengan data yang ada. Pengecekan ini dilakukan secara menyeluruh di seluruh bagian rumah sakit. Kegiatan ditutup dengan diskusi penyampaian hasil sementara dari pengecekan dan langkah-langkah tindak lanjut yang harus dilakukan oleh Rumah Sakit untuk memastikan kesesuaian dengan peraturan yang berlaku. Dengan dilaksanakannya rekredensialing ini, diharapkan Rumah Sakit yang dilakukan kunjungan dapat memenuhi standar yang ditetapkan, sehingga pelayanan kepada pasien dapat dilakukan dengan optimal. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa fasilitas kesehatan yang digunakan telah sesuai dengan regulasi terbaru.

Read article
Kick Off PIN Polio Tahun 2024, Kadinkes : Cegah Polio Melalui Imunisasi

Palu – Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng dr. I Komang Adi Sujendera membuka secara resmi Kick Off Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Sulawesi Tengah Tahun 2024 dengan Tema “Generasi Emas Sulawesi Tengah Bebas Polio”. Bertempat, di Hotel Santika Palu. Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Utama RSUD Undata Hery Mulyadi, Kepala Dinas Sosial Sitti Hasbiah N. Zaenong, Kadis Pendidikan Yudiawati Vidiana, Anggota DPRD Provinsi Sulteng Elisa Bunga Allo, perwakilan perangkat daerah, orang tua dan anak-anak serta panitia pelaksana. Acara ini diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dalam upaya melindungi dan mencegah anak-anak dari penyakit polio serta penyakit lainya. Pada kesempatan itu, Kadis Kesehatan Provinsi I Komang Adi Sujendra menyampaikan bahwa Polio adalah penyakit menular yang sangat berbahaya terutama bagi anak-anak yang dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. menyambut gembira pencanangan pekan imunisasi polio tahun 2024 di wilayah Sulawesi Tengah”, Menurutnya, upaya pencegahan dan pemberantasan polio melalui program imunisasi menjadi sangat penting dan strategis Melalui pekan imunisasi nasional polio ini, Kadinkes mengajak seluruh pihak terberkomitmen untuk memastikan agar seluruh anak-anak di Sulawesi Tengah mendapatkan vaksinasi polio secara lengkap dan tepat waktu. Ia berharap, seluruh komponen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, kader posyandu, serta orang tua dan keluarga untuk bersama-sama mendukung dan berpartisipasi aktif dalam mensukseskan PIN Polio tahun 2024. “Marilah kita bersatu padu, saling bahu-membahu, dalam upaya mencapai target cakupan imunisasi polio yang optimal di Provinsi Sulawesi Tengah agar anak-anak kita dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat, terhindar dari ancaman penyakit polio”, harapnya Kegiatan PIN Polio ini diselenggarakan dalam 2 putaran pertama dimulai hari ini 23 Juli 2024 dan putaran kedua pada 6 Agustus hingga 12 Agustus 2024. Sumber : PPID Utama/Humas Pemprov. Sulteng

Read article
Apa itu Polio dan Berapa Besar Ancamannya

Polio adalah Penyakit yang menular dan sangat berbahaya dapat menyebabkan kelumpuhan/kecacatan seumur hidup bahkan kematian. Polio menular lewat air dan makanan yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus Polio. Mengapa kasus polio yang terjadi harus diwaspadai? Penyebab penyakit polio adalah virus yang sangat cepat menular pada tubuh. Sehingga, virus polio pada tubuh seseorang yang tidak diberikan vaksin akan cepat menyebar dalam waktu hitungan jam saja. Penyebaran virus polio terjadi melalui fekal-oral, yaitu kotoran dari tinja yang terkontaminasi melalui air atau makanan yang dikonsumsi, lalu berkembang biak di organ pencernaan seperti usus. Bahkan, virus polio juga bisa ditularkan saat batuk atau bersin. Banyak dari anak atau dewasa yang tidak mendapatkan imunisasi polio mengalami kelumpuhan di kaki, meningitis, bahkan meninggal dunia karena otot pernapasan yang kerjanya semakin menurun hingga tidak optimal. WHO menyatakan status Polio saat ini adalah Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), sama dengan status Monkeypox. Bagaimana polio dapat menular? Virus Polio menyebar melalui fecal-oral, artinya virus berkembang biak di sistem pencernaan, dan dikeluarkan melalui feses (tinja), kemudian menyebar melalui air. Risiko semakin besar jika sanitasi tidak baik seperti perilaku Buang Air Besar Sembarangan. Gejala apa yang timbul jika terkena virus Polio? Gejala awal polio adalah demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher, dan nyeri pada anggota badan. Siapa yang berisiko terkena polio? Yang berisiko terkena polio adalah anak usia < 15 tahun, terutama anak-anak di bawah usia 5 tahun. Bagaimana masyarakat bisa terlindungi dari virus polio? Polio bisa dicegah dengan melakukan imunisasi. Imunisasi Polio diberikan sebanyak 4 kali sampai anak usia 4 bulan. Dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata di setiap wilayah tanpa terkecuali anak akan terhindar dari virus Polio. Lengkapi dosis vaksin polio tetes dan suntik sesuai dengan umur anak. Jika anak belum mendapatkan imunisasi lengkap maka dapat berkonsultasi dengan puskesmas setempat. Vaksin Pollo memberikan kekebalan, apabila anak tertular dapat terlindungi dari kelumpuhan dan kematian akibat virus polio. Tidak ada Obat untuk Polio. Satu satu cara Pencegahan melalui pemberian Imunisasi.  

Read article
Pelayanan Kesehatan Bergerak Tahap I Desa Lilito dan Desa Umu Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol

Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Tim pelayanan kesehatan bergerak (PKB) untuk meningkatkan akses dan ketersediaan pelayanan kesehatan di daerah terpencil / sangat terpencil yang tidak memiliki fasilitas kesehatan dan daerah yang tidak mendapat pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan bergerak (PKB) Tahap 1, dimana kegitan ini di pimpin langsung oleh sekretaris kesehatan kabupaten Buol oleh dr. Arianto S. Panambang, sasaran Locus 1 yang di laksanakan adalah di Desa Umu dan Locus 2 di Desa Lilito Kec. PALELEH, Wilayah kerja Puskesmas MOLANGATO Kab. BUOL dilaksanakannya kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) merupakan salah satu langkah pemerintah melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dan Dinas Kesehatan Kab. Buol dalam mensukseskan program Indonesia Sehat. Tujuan utama upaya pelayanan kesehatan adalah terselenggaranya upaya kesehatan yang tercapai (accessible), terjangkau (affordable) dan bermutu (quality) untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pelayanan kesehatan bergerak dilakukan sesuai standar yaitu minimal empat kali pada tahun berjalan guna menjamin kontinuitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Pelayanan kesehatan bergerak dapat mendukung pencapaian standar pelayanan minimal sehingga seluruh masyarakat sasaran dapat memperoleh pelayanan dasar sesuai yang diamanahkan dalam undang-undang. Pada Tanggal 14 s/d 15 agustus 2024, telah dilaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan bergerak (PKB) di desa umu dan desa Lilito wilayah kerja Puskesmas Molangato Kabupaten Buol dan Tim yang melaksanakan kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) ini terdiri dari Tim Dinas kesehatan Provinsi Sualawesi Tengah, Tim Dokter Spesialistik ( obgyn, interna, Mata dan anak), Tim Kabupaten Dinas Kesehatan Kab. Buol dan Tim Puskesma beserta kader. .

Read article
Cara menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah sakit

Menjaga kesehatan tubuh sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Hanya saja, Anda memang perlu konsisten dalam melakukannya. Menerapkan pola hidup sehat merupakan langkah utama yang perlu Anda lakukan untuk menjaga kesehatan. Meski beberapa orang mungkin merasa susah untuk memulainya, hasil dari pola hidup sehat akan membuat kesehatan Anda lebih terjaga ke depannya. Berikut adalah beberapa tips sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan. 1. Makan buah dan sayur Ketika mengambil makan, jangan hanya terfokus pada pemenuhan karbohidrat saja. Cobalah untuk memenuhi piring dengan berbagai zat gizi, termasuk melengkapinya dengan sayur dan buah-buahan. Mengutip dari situs World Health Organization (WHO), orang dewasa setidaknya membutuhkan 400 gram asupan buah dan sayur setiap harinya. Selain sebagai lauk, Anda bisa makan sayur dan buah setiap hari dalam bentuk camilan sehat, seperti salad atau smoothie bowl. Dengan asupan makanan yang sehat, Anda bisa memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Ini juga mengurangi risiko berbagai penyakit, seperti diabetes jantung, stroke, hingga kanker. 2. Olahraga rutin Tetap aktif melakukan olahraga secara rutin akan membuat tubuh Anda bugar dan tidak mudah terserang penyakit. Orang dewasa (18–64 tahun) setidaknya membutuhkan aktivitas fisik selama 150 menit setiap minggunya. Tidak hanya menjaga kesehatan fisik, olahraga rutin juga membantu Anda menjaga kesehatan mental dengan cara mengurangi stres. Pastikan untuk menyesuaikan jenis olahraga dengan kondisi tubuh Anda. 3. Minum teh hijau Sudah cukup lama teh hijau dipercaya mampu memberi berbagai manfaat bagi kesehatan. Manfaat ini didapatkan dari tingginya kandungan antioksidan yang ada di dalamnya, terutama flavonoid. Dengan kandungan flavonoid, teh hijau dipercaya mampu menurunkan tekanan darah hingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Teh hijau juga dikenal mengandung polifenol yang dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis sel kanker. Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan satu ini. 4. Tidur cukup Terdapat hubungan yang kuat antara kualitas tidur dengan sistem kekebalan tubuh. Pasalnya, ketika beristirahat, tubuh Anda akan membersihkan racun dan mengembalikan energi. Dengan begitu, sistem kekebalan tubuh Anda akan terjaga. Kurang tidur akan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti diabetes tipe dua, jantung, obesitas, hingga depresi. Pastikan Anda tidak mengganti jam tidur malam dengan tidur siang karena keduanya tidak memberikan manfaat yang sama. Waktu tidur ideal Anak-anak dan remaja berusia 12–18 tahun perlu tidur selama 8–9 jam per hari, sedangkan orang dewasa berusia 18–40 tahun idealnya tidur selama 7–8 jam per hari Kebutuhan tidur mungkin bertambah jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu. 5. Kelola stres Salah satu cara menjaga kesehatan tubuh adalah mengelola stres. Pasalnya, stres terbukti dapat melemahkan sistem imun sehingga membuat Anda lebih mudah sakit. Ketika stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol sebagai penyedia energi. Namun, jika kortisol dilepaskan secara terus menerus, kinerja tubuh justru bisa menurun sehingga Anda rentan sakit. Terdapat berbagai cara yang bisa Anda gunakan untuk mengelola stres, contohnya melakukan hobi, meditasi, dan menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat. 6. Bersosialisasi dengan orang sekitar Ketika Anda merasa terpuruk saat menghadapi sesuatu, jangan pernah merasa sendiri. Cobalah untuk menceritakan kondisi tersebut pada orang-orang terdekat Anda yang bisa dipercaya. Jika itu tidak cukup, Anda bisa mempertimbangkan untuk datang ke psikolog. Mengisolasi diri saat sedang terpuruk justru memperbesar risiko Anda untuk mengalami stres dan depresi. Saat Anda stres, kekebalan tubuh akan ikut menurun sehingga tubuh Anda rentan terkena penyakit. 7. Menjaga kebersihan Cara menjaga kesehatan yang selanjutnya adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari berbagai penyakit menular. Berikut adalah beberapa cara menjaga kebersihan yang bisa Anda terapkan. • Cuci tangan sebelum dan setelah makan. • Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin. • Minum air dari sumber terpercaya. • Menutup genangan air. 8. Konsumsi vitamin tambahan Beberapa orang mungkin membutuhkan tambahan suplemen vitamin untuk memenuhi kebutuhan gizi setiap harinya. Contohnya, jika Anda masih kekurangan vitamin D meski sudah mengonsumsi sumber makanannya, suplemen bisa dijadikan tambahan. Meski begitu, usahakan untuk membicarakan dengan dokter terlebih dahulu terkait jenis suplemen yang Anda butuhkan. 9. Hindari rokok dan alkohol Tidak ada takaran alkohol yang aman bagi kesehatan. Berapa pun jumlah alkohol yang masuk dalam tubuh, itu bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental. Jika dibiarkan, kebiasaan minum alkohol juga bisa menyebabkan ketergantungan dan memberikan efek samping yang lebih membahayakan. Sama halnya dengan alkohol, rokok juga tidak baik untuk tubuh. Bukan hanya bagi perokok aktif, asap rokok juga berbahaya bagi perokok pasif. Maka saat Anda merokok, Anda bukan hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga orang sekitar. 10. Praktikan seks yang aman Seks yang dilakukan dengan aman tidak hanya memberi kepuasan secara emosional, tetapi juga menjaga kesehatan fisik. Salah satu cara menerapkan seks aman adalah dengan tidak berganti-ganti pasangan. Dengan begitu, Anda bisa mengurangi risiko infeksi menular seksual. 11. Jaga berat badan tetap ideal Melansir dari laman American Academy of Family Physicians, menjaga berat badan tetap ideal merupakan salah satu cara menjaga kesehatan tubuh. Kelebihan berat badan akan meningkatkan risiko Anda terjangkit berbagai gangguan kesehatan, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan stroke. Dengan memiliki berat badan ideal, Anda juga akan memiliki tubuh yang lebih bugar dan merasa lebih mudah ketika harus beraktivitas. 12. Cara lain menjaga kesehatan Selain beberapa tips di atas, berikut adalah tips lain yang bisa Anda gunakan untuk menjaga kesehatan. • Membatasi konsumsi gula dan garam. • Mengurangi konsumsi lemak jahat atau low density lipoprotein (LDL). • Mendapatkan vaksin terbaru. • Menggunakan tabir surya. • Membatasi penggunaan peralatan elektronik. • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Orang-orang yang memiliki masalah kesehatan atau penyakit kronis juga perlu mengelola kondisi tubuhnya dengan baik, misalnya dengan meminum obat secara rutin. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui jenis obat-obatan yang harus Anda minum serta hal-hal yang menjadi pantangan bagi Anda.    

Read article
Pastikan Kualitas Data, Dinkes Prov Sulteng Menyelenggarakan Giat Implementasi Monev Data Melalui PKDR

Untuk memastikan akurasi data Kesehatan baik dari Provinsi dan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng menyelenggarakan Implementasi Monev Data Melalui PKDR. Kegiatan dilaksanakan hari Kamis, 18/07/2024 bertempat di Hotel Aston, Palu. Dalam sambutan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Koordinator sub program Amsal S.Ag, SKM pentingnya kegiatan ini untuk mendukung ketersediaan data yang berkualitas dan adanya persamaan persepsi pada data. Acara dihadiri oleh ketua Tim Kerja Pusat dan Teknologi Informasi Kesehatan (Pusdatin), Ibu Farida Sibuea, SKM.,MPhSc Bersama Tim sebagai narasumber membawakan materi dengan judul Petunjuk Peningkatan Kualitas DaA. Untuk mengukur kualitas data yang ada, maka di undang 3 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Sgi dan Donggala serta Kota Palu yang di wakili masing-masing Puskesmas di wilayahnya, Hasil dari penilaian tersebut akan dipaparkan pada tanggal 19 Juli 2024 sebagai bahan evaluasi di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat Penilaian Kualitas Data Rutin (PDKR) adalah suatu metode yang dirancang untuk menilai kualitas data rutin dan meningkatkan kualitas data yang dapat dilakukan oleh pengelola data program kesehatan secara berjenjang pada tingkat nasional, provinsi dan Kabupaten/Kota.

Read article