Kegiatan Pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional ( BIAN ) Provinsi Sulawesi Tengah
Palu, Sulawesi Tengah – Gubernur Sulawesi Tengah H.Rusdi Mastura mencanangkan secara resmi di mulainya pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional ( BIAN ). Dalam sambutan beliau menyampaikan bahwa selaku pimpinan Daerah sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dan terima kasih atas kolaborasinya dan strategi terintegrasi untuk mengeliminasi campak dan rubela tahun 2023 juga mempertahankan status bebas polio dan mewujudkan Dunia bebas polio tahun 2026 Kegiatan Pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Provinsi Sulawesi Tengah, dihadiri Wakil Walikota Palu dr. Reny Lamadjido, Kadis Kesehatan Provinsi dr.I Komang Adi Sujendra, unsur Forkopimda, Ketua PMI Sulawesi Tengah Dr.Hidayat Lamakarate, M.Si, Perwakilan UNICEF wilayah Maluku Adapun sasaran pelaksanaannya adalah sebagai imunisasi tambahan Campak Rubella yang diberikan untuk anak umur 9 bulan s.d kurang dari 12 tahun,serta pelengkap imunisasi polio dan DPT-HB-Hib bagi anak umur 12 s.d 59 Bulan. Tema kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) ” Melindungi Anak Indonesia dari Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi” (Gedung Pogombo Rabu, 18 Mei 2022) planet88 planet88 planet88 planet88 planet88 planet88 planet88 planet88 planet88 planet88 planet88 planet88
Read articleCegah Heat Stroke pada Musim Haji: Jangan Tunggu Haus
Jakarta, 26 Mei 2022 Petugas Kesehatan Haji diminta untuk dapat mengedukasi baik diri sendiri maupun jemaah haji untuk menjaga diri agar selalu terhidrasi dengan baik. Terutama pada saat menjalankan Ibadah Haji di Arab Saudi kelak. Hal ini disampaikan pada rapat koordinasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Bidang Kesehatan pada Kamis (26/5). Koordinator Promosi Kesehatan PPIH Bidang Kesehatan dr. Edi Supriyatna mengatakan, perbedaan suhu yang ekstrim ditambah kelembaban yang rendah di Arab Saudi, menimbulkan potensi dehidrasi bagi jemaah haji. Kondisi ini dapat mengarah pada situasi yang lebih parah yakni heat exhausted bahkan heat stroke. Sehingga asupan mineral yang cukup menjadi kunci penting menjaga jemaah haji tetap terhidrasi dengan baik. ”Kunci Dehidrasi adalah mineral loss, jadi harus minum air yang dicampur elektrolit, jangan tunggu haus,” ujar dr. Edi. Fungsi elektrolit di sini bukan sebagai obat diare, melainkan sebagai pengganti mineral yang hilang selama menjalankan aktivitas di tengah cuaca yang sangat terik dan minim kelembaban. Konsumsi elektrolit dilakukan setelah jemaah haji melakukan aktifitas di luar hotel, dengan mencampurkan 1 sachet oralit dengan 600 ml air. Selain itu jemaah juga diminta untuk minum air 5-6 botol sehari dengan takaran 600 ml air setiap botolnya. Lebih lanjut, dr. Edi menyampaikan Jemaah haji diminta menghindari pajanan sinar matahari langsung dengan lengkapi diri dengan Alat Pelindung Diri (APD), salah satunya dengan menggunakan topi dengan bibir (pinggiran) yang lebar sehingga kepala bisa terhindar dari sengatan langsung. Selain itu juga jemaah diminta untuk sering menyemprot bagian tubuh yang terpapar pajanan matahari langsung, terutama muka dan tangan. Jemaah juga diminta untuk menggunakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat, serta selalu menggunakan alas kaki saat bepergian. ”Edukasi ini harus dijalankan mulai dari sekarang, sebelum jemaah haji berangkat,” tutup dr. Edi. [ Sumber : Kementrian Kesehatan R I, www.kemkes.go.id ] mitra77 mitra77 mitra77 akun pro platinum
Read article